April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Investor Obligasi tetap harus Hati-hati

IVOOX.id, Jakarta - Kian membaiknya rupiah memberikan sentimen positif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri. Meski laju dolar AS terapresiasi seiring dengan pelemahan yen Jepang dan naiknya sejumlah imbal hasil obligasi AS, tidak menyurutkan pasar obligasi dalam negeri untuk menguat.

"Meningkatnya jumlah penawaran dan penyerapan lelang obligasi turut menambah sentimen positif," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas, di Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun -7,51 bps; tenor menengah (5-7 tahun) turun -7,47 bps; dan panjang (8-30 tahun) turun -4,07 bps.

"Kembalinya aksi jual membuat sejumlah seri obligasi berada di zona merah," ujarnya.

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 97,72% memiliki imbal hasil 6,14% atau turun -0,02 bps dari sebelumnya di harga 97,62% memiliki imbal hasil 6,17%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 101,57% memiliki imbal hasil 7,35% atau turun -0,05 bps dari sehari sebelumnya di harga 101,08% memiliki imbal hasil 7,39%.

Pada Selasa (13/3/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,38 bps di level 117,09 dari sebelumnya di level 116,64. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,23 bps di level 109,01 dari sebelumnya di level 108,75.

Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,73% dari sebelumnya di level 6,85% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,88% dari sebelumnya di level 2,89% sehingga spread di level kisaran 385,8 bps lebih rendah dari sebelumnya 396 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif naik seiring kembali adanya aksi jual. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,70%-8,88%.

Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,10%-9,12%. Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,30%-10,35%, dan pada rating BBB di kisaran 12,95%-13,04%.

Pergerakan pasar obligasi dalam negeri diharapkan dapat mempertahankan tren kenaikannya seiring imbas positifnya laju rupiah dan kian meningkatnya aksi beli dari pelaku pasar yang memanfaatkan masih rendahnya sejumlah harga obligasi dalam negeri.

"Meski demikian, tetap mewaspadai masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menahan potensi pembalikan arah naik dari sejumlah obligasi," imbuhnya. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply