May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Investor Korea Selatan Siap Kembangkan Sektor Properti di Indonesia

iVooxid, Jakarta - Investor besar Korea Selatan yang bergerak di bidang properti akan membangun shopping mall, retail mal, bioskop dan duty-free shop di Bali serta akan mengembangkan perumahan dan retail complex di Tangerang, Provinsi Banten. Demikian diungkapkan Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada acara Posco EFI Forum 2016 yang digelar di Korea Selatan pada 31 Oktober hingga 2 November 2016.

Dalam siaran pers, Sabtu (5/11), Thomas mengemukakan, investasi yang dilakukan tersebut berperan aktif untuk mengembangkan perekonomian warga lokal. Keberadaan shopping mal dapat membantu mempromosikan produk-produk hasil dalam negeri seperti buah-buahan, sayuran, hasil agribisnis lainnya, pakaian, dan sebagainya. Itu artinya pihak pengembang juga harus memberdayakan usaha kecil menengah (UKM) di dalam negeri melalui kemitraan usaha.

Kedepan, menurut Thomas, investor tersebut akan diarahkan untuk dapat berperan dalam upaya pemerintah mendorong pertumbuhan sektor pariwisata dengan mengembangkan hotel dan resort di 10 daerah tujuan wisata yang saat ini menjadi prioritas pemerintah.

Thomas mencontohkan perkembangan sektor pariwisata yang sangat pesat di Manado melalui pembukaan penerbangan langsung Manado-Tiongkok oleh maskapai low cost carrier (LCC). Sebelum ada LCC, kedatangan turis Tiongkok ke Manado hanya 12.000 orang per tahun. Saat ini, jumlah turis Tiongkok ke Manado mencapai 12.000 orang per bulan. Karena itu, kebutuhan akan hotel, resort, leisure dan entertainment sangat dibutuhkan. “Investor harus melihat peluang besar tersebut,” imbuhnya.

Acara Posco EFI Forum 2016 di Korea Selatan tersebut difasilitasi oleh Imam Soejoedi, Kepala Perwakilan BKPM di Seoul, dan mendapatkan dukungan penuh oleh KBRI Seoul. Imam mengungkapkan, investasi proyek-proyek properti, baik residensial atau ritel, diarahkan tidak hanya di kota-kota yang saat ini sudah berkembang, namun juga di kota-kota yang sangat berprospek untuk menjadi metropolitan ke depan. “Karena itu, investasi ini diharapkan menyebar secara merata sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi kota-kota tersebut,” tukasnya.

Menurut data realisasi investasi BKPM sepanjang Januari-September 2016, Korea Selatan berada di peringkat ke-8 dengan nilai investasi USD743 juta dan terdiri dari 1.944 proyek. Nilai realisasi investasi tersebut menyumbang 3,5% dari total realisasi investasi pada Januari-September 2016. Dalam periode tersebut, realisasi investasi meningkat 13,4% dibanding periode yang sama pada 2015 sebesar Rp453,4 triliun. Itu terdiri dari 21.843 proyek. Realisasi investasi sepanjang periode tersebut juga menyerap tenaga kerja sebanyak 960.041 orang.[abr]

0 comments

    Leave a Reply