April 25, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Intiland Development Meraih Marketing Sales Sebesar Rp966 Miliar Pada Triwulan Pertama 2018

IVOOX.id, Jakarta - PT Intiland Development Tbk (DILD), perusahaan pengembang properti di Jakarta dan Surabaya, membukukan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp966 miliar pada triwulan pertama 2018, melonjak tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2017 sebesar Rp236 miliar.

“Total nilai marketing sales itu mencapai 29,3% dari target tahun ini sebesar Rp3,3 triliun. Lonjakan itu terjadi berkat dibukukannya penjualan unit-unit kondominium Fifty Seven Promenade pada triwulan pertama tahun ini,” ujar Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, di Jakarta, Senin (16/04/2018).

Archied mengemukakan, proyek pengembangan kawasan terpadu ini berkontribusi sebesar Rp753 miliar bagi marketing sales perseroan pada triwulan pertama 2018. Itu sekitar 78% dari total perolehan marketing sales pada triwulan pertama 2018.

“Minat konsumen untuk membeli unit-unit kondominium Fifty Seven Promenade tetap tinggi. Total penjualan yang kami bukukan dari proyek ini mencapai Rp2,3 triliun,” tutur Archied.

Jika ditinjau dari segmen pengembangannya, maka produk-produk properti mixed-use and high rise mencatat marketing sales sebesar Rp823 miliar atau 85% dari total nilai marketing sales DILD pada triwulan pertama 2018 ini. Itu menunjukkan lonjakan 597% dibanding triwulan pertama 2017 sebesar Rp118 miliar.

Di samping penjualan unit kondominium Fifty Seven Promenade, proyek yang juga memberikan kontribusi cukup besar berasal dari penjualan unit-unit apartemen 1Park Avenue di Jakarta Selatan.

Archied mengungkapkan, penjualan segmen perumahan membukukan marketing sales Rp98 miliar atau setara 10% dari keseluruhan. Nilai tersebut naik 44% jika dibandingkan pada triwulan pertama 2017 sebesar Rp68 miliar.

Segmen pengembangan kawasan industri memberikan kontribusi cukup stabil bagi kinerja marketing sales perseroan. Pada triwulan pertama 2018, penjualan lahan di Ngoro Industrial Park, Mojokerto, Jawa Timur mencatat marketing sales Rp45 miliar, lebih rendah 10% dibanding periode yang sama pada 2017 sebesar Rp50 miliar. Penjualan tersebut memberikan kontribusi 5%.

“Daya beli dan minat beli konsumen masih ada. Namun secara umum, pasar masih cenderung wait and see, menunggu momentum untuk kembali membaik. Kami perlu menyiapkan langkah-langkah strategi untuk mengantisipasi perubahan kondisi pasar dan minat konsumen,” papar Archied lebih lanjut.

Ditinjau dari lokasi pengembangannya, proyek-proyek yang berada di wilayah Jakarta dan sekitarnya memberikan kontribusi marketing sales Rp842 miliar, atau 87%. Adapun pengembangan proyek-proyek di Surabaya dan sekitarnya memberikan kontribusi marketing sales 13%, atau senilai Rp124 miliar. [abr]

0 comments

    Leave a Reply