March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Integrasikan Sistem Transportasi di Jabodetabek

IVOOX.id, Jakarta - Kondisi sistem transportasi di kawasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, berbeda dengan kondisi transportasi di wilayah pinggiran seperti di Tanjung Priok, Jakarta Utara, atau di kawasan Bekasi.

Dari hasil peninjauan melalui udara dengan helikopter, Wapres Jusuf Kalla (JK) menyimpulkan kondisi jalanan di Jakarta dan sekitarnya belum seluruhnya modern. Karena itu, pemerintah berencana mengintegrasikan sistem pembangunan transportasi di Jabodetabek.

Wapres menargetkan pengintegrasian sistem transportasi di Jabodetabek selesai dalam 10 tahun. Namun, dalam perencanaan, JK menekankan tidak hanya soal transportasi, tetapi juga perbaikan tata kota.

"Yang harus diselesaikan juga rencana tata kota seperti permukiman, daerah yang harus dikembangkan, dan hubungannya dengan kota-kota sekitar," kata Wapres seusai rapat terbatas pengintegrasian transportasi di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.

JK menambahkan, saat ini ada begitu banyak moda angkutan, mulai kereta api, commuter line, MRT, LRT, hingga busway yang semuanya harus disinkronkan dalam satu operasional. Tahap awalnya Wapres akan menginstruksikan sinkronisasi rencana tata ruang wilayah sehingga menjadi satu kesatuan.

Untuk mengoordinasikan hal itu, pemerintah akan membentuk badan otorita yang anggotanya terdiri atas seluruh gubernur di Jabodetabek.

"Kita ingin membuat koordinasi langsung atas moda-moda transportasi. Bagaimana menyambungkan Jakarta dengan Bekasi, dengan Tangerang, serta bagaimana Jakarta mendorong masyarakat menggunakan kendaraan umum," tutur JK.

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, untuk mewujudkan pengintegrasian sistem transportasi, pihaknya akan segera menginventarisasi berbagai aturan yang ada. Aturan-aturan yang masih tumpang-tindih nantinya akan segera diselesaikan agar sinkron satu dengan lainnya.

Infrastruktur

Secara terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pemerintah pusat berencana membangun infrastruktur transportasi di Ibu Kota. Diperkirakan, nilai dana yang dibutuhkan mencapai Rp650 triliun.

Anies mengatakan dana itu diperlukan setelah pemerintah memutuskan opsi membangun infrastruktur transportasi di Jakarta secara bersamaan yang membutuhkan waktu 10 tahun dengan alasan biayanya lebih sedikit.

"Opsi yang dipilih adalah opsi membangun secara bersamaan dalam satu dekade. Kalau memilih opsi lain, yakni secara bertahap, dibutuhkan waktu sangat lama, yakni 30 tahun atau 40 tahun, dengan dana lebih besar," kata Anies di Balai Kota, kemarin.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang juga hadir dalam rapat terbatas itu ketika memberikan keterangan pers, kemarin, mengatakan dalam rapat terbatas ada keinginan untuk sinkronisasi. "Karena sekarang jalan sendiri-sendiri. Jadi, nanti disamakan lagi aspek perencanaannya," kata Bima.

Sebelumnya, dalam rapat terbatas hadir Menko Kemaritiman Luhut Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani, Mendagri Tjahjo Kumolo, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menhub Budi Karya Sumadi, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Banten Wahidin Halim, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. (Adhi Teguh)

0 comments

    Leave a Reply