April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Inovasi Produk Jadikan Garam Rakyat Bernilai Tinggi

IVOOX.id, Cirebon - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman terus berupaya menangani masalah garam, khususnya untuk meningkatkan nilai tambah garam rakyat  yang tidak dapat terserap oleh kalangan industri.

Salah satu inovasi produk yang memberikan nilai tambah ini  antara lain industri garam spa.  “Karena memang standardnya berbeda, jadi salah satu cara meningkatkan garam rakyat ini adalah dengan, bagaimana garam rakyat ini bisa dimanfaatkan diantaranya untuk industri spa,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim, Agung Kuswandono dalam paparannya di acara Focus Group Discussion (FGD) tentang Peningkatan Nilai Tambah dan Inovasi Produk Turunan Komoditas Pergaraman, di Grage Hotel, Cirebon, Selasa (20/3)

Dijelaskan oleh Deputi Agung, para petani garam di Indonesia dihimbau agar bisa menghasilkan garam berkadar NaCL lebih dari 94 persen agar bisa bersaing dengan garam impor. Selain itu dalam FGD yang mempertemukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan para awak media ini juga dibahas bagaimana caranya menerapkan langkah-langkah yang bijak agar terjadi kesepahaman antara para petani garam dan para pengusaha garam.

“Petani garam di Indonesia harus lebih kreatif, semisal menciptakan kristal garam agar dapat dipakai industri spa. Bahwa antara garam impor untuk industri dan garam rakyat tidak bisa dikotomikan, semoga ada titik terang untuk kita bisa mengembangkan kesejahteraan masyarakat petani garam dengan cara yang lebih bijaksana dan tidak membenturkan antar petambak garam dan para pengusaha,” imbuhnya.

Deputi Agung juga menegaskan, salah satu tugas pemerintah disini yang terpenting adalah, melindungi para petani garam dari para tengkulak yang notabene sangat merugikan para petani garam. “Pemerintah wajib hadir disini untuk mengontrol segala sesuatunya, tengkulak bisa menimbun garam dan kendalikan harganya apabila kita tidak mengawasinya. Dengan pengawasan ketat, pemerintah bisa mengontrol harga sekaligus menolong para petani garam dan menghindari kelangkaan garam,” tegasnya.

Garam Spa Bernilai Tinggi dan Dapat Diekspor

Masih menurut Deputi Agung, kreatifitas para petani garam memang sangat diandalkan untuk memproduksi garam dengan teknik spa. Karena diketahui, harga garam spa saat ini bisa mencapai Rp 260.000/kg, bandingkan dengan sebelumnya yang hanya seharga Rp 1000-5000/kg.  Selain itu, lanjut Deputi Agung, potensi ekspor untuk garam spa ini dinilai cukup besar.

“Bayangkan saja peningkatannya, nah ini bisa kita adaptasi ke tempat-tempat lain kepada pengusaha-pengusaha garam rakyat, maka polemik mengenai permasalahan garam rakyat ini bisa kita selesaikan, inovasi produk turunan garam agar bisa bersaing dengan garam impor akan kita wujudkan” terangnya.

Adapun, pasar ekspor yang dituju diantaranya adalah, Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Di Indonesia sendiri, perusahaan yang dapat memproduksi garam spa hanya ada di Cirebon, Jawa Barat dan Buleleng, Bali. Namun demikian, pemerintah berkeyakinan bahwa pengembangan industri garam spa ini akan bisa diwujudkan, tentunya dengan sinergi dan kerja holistik antara berbagai pihak terkait seperti, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah, swasta dan Tentunya Kemenko Maritim yang diberikan kewenangan sebagai koordinator dan sinkronisator.

Impor Garam Industri Sejatinya Tidak Usah Dipermasalahkan

Deputi Agung juga mengungkapkan, harus diakui kualitas garam lokal belum dapat memenuhi kualitas garam untuk industri yang membutuhkan garam berkadar NaCl minimal 97 persen. Oleh karenanya impor garam industri masih dibutuhkan, terutama oleh sekitar 400an industri yang masih bergantung pada garam impor khusus industri tersebut.

“Saat ini kualitas garam lokal hanya mengandung NaCl 88 hingga 94 persen, yang wajib dilakukan oleh pemerintah adalah terus membina dan melindungi para petani garam agar dapat menghasilkan garam dengan kualitas baik. Keberlangsungan ratusan industri dan para petani garam juga terus menjadi fokus perhatian pemerintah,” pungkas Deputi Agung. (RR)

0 comments

    Leave a Reply