Ini Daftar 10 Megaproyek BUMN Indonesia Termahal, Salah Satunya Sirkuit Mandalika!
IVOOX.id, Jakarta - Sirkuit Mandalika tengah jadi perbincangan publik terutama bagi penonton setiap MotoGP 2021.
Pasalnya, sirkuit yang terletak di Lombok Nusa Tenggara Barat ini masih berstatus cadangan sehingga masih menunggu kepastian akan digunakan dalam balapan MotoGP 2021.
Meski begitu, penyelenggara MotoGP di Sirkuit Mandalika menyatakan meski status cadangan, balapan akan tetap dijadwalkan digelar pada Oktober 2021.
Sirkuit Mandalika ternyata masuk dalam daftar 10 megaproyek BUMN Indonesia dengan anggaran fantastis.
Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden dan Wakil Presiden, Jokowi-Amin terus menggenjot infrastruktur.
Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Selain mendongkrak perekonomian, maksud lain dari pembangunan infrastruktur juga untuk meningkatkan taraf daya saing Indonesia dengan negara-negara lain.
Tak tanggung-tanggung, Presiden Jokowi pun menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggarap proyek tersebut.
Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir telah berkomitmen untuk lebih fokus membenahi pengembangan infrastruktur dan pariwisata di Tanah Air.
Berikut adalah megaproyek termahal di Indonesia yang sedang dan telah dikerjakan BUMN, seperti dikutip KabarLumajang.com dari Serangnews.com dalam artikel 10 Megaproyek Termahal di Indonesia yang dikerjakan BUMN, Salah Satunya Sirkuit MotoGP Mandalika.
1. Jalan Tol Trans Sumatera (PT Hutama Karya-Rp476 T)
Proyek ini digarap oleh PT Hutama Karya (Persero) dan akan beroperasi penuh pada tahun 2024.
Jalan tol ini akan menghubungkan Lampung dan Aceh melalui 24 ruas jalan berbeda yang panjang keseluruhannya mencapai 2.704 km.
2. Refinery Development Master Plan (RDMP) (PT Pertamina-Rp246 T)
PT Pertamina (Persero) berencana melakukan pengembangan terhadap lima kilang minyak eksisting yang mereka miliki.
Kilang tersebut adalah Kilang Balongan di Jawa Barat, Kilang Cilacap di Jawa Tengah, Kilang Dumai di Riau, Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur, dan Kilang Plaju di Sumatera Selatan.
Untuk megaproyek RDMP ini, berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), nilai investasi yang dikucurkan Pertamina menyentuh Rp 246 triliun.
3. Kilang Tuban (PT Pertamina-Rp225 T)
Selain mengoptimalkan potensi kilang eksisting, Pertamina juga berencana membangun kilang baru di sejumlah daerah, salah satunya di Tuban, Jawa Timur.
Kilang Tuban yang berwujud New Grass Root Refinery (NGRR) ini menelan biaya investasi sekitar Rp190 triliun.
Pertamina mengklaimakan, kilang ini memiliki kapasitas produksi 300 ribu barel per hari dan akan menggunakan konfigurasi petrokimia yang terintegrasi dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama.
4. Kilang Bontang (PT Pertamina-Rp 197 T)
Perencanaan pembangunan Kilang Minyak Bontang yang memakan biaya Rp197,58 triliun itu akan menggunakan konfigurasi yang mempertimbangkan sistem lain seperti sistem petrokimia.
Selanjutnya, hasil produksi kilang minyak tersebut akan diutamakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dalam negeri dan mengurangi ketergantungan impor.
Kendati menjadi salah satu proyek termahal yang digarap pemerintah, pada Juni lalu pembangunan yang ditargetkan rampung pada 2026 telah ditunda oleh Pertamina.
Hal itu karena mitra perusahaan, Overseas Oil and Gas LLC (OOG), mengundurkan diri dari proyek tersebut.
5. Kereta Cepat Jakarta-Bandung (PT Wijaya Karya & PT KAI-Rp80 T)
Megaproyek ini diberi lampu hijau oleh Pemerintah melalui Perpres 3/2016, sehingga Pemerintah menjadikan kereta cepat Jakarta-Bandung sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN).
Dengan total investasi sekitar Rp80 triliun, proyek tersebut digarap PT KCIC yang merupakan perusahaan patungan antara BUMN dengan konsorsium Cina (China Railway International Co. Ltd).
6. PLTU Batang (PT PLN-Rp56,7 T)
Berdasarkan penjelasan KPPIP, Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batang atau Central Java Power Plant (CJPP) adalah proyek pembangkit listrik tenaga uap ultra critical sebesar 2x1.000 MW di Kabupaten Batang, Jawa Tengah dan digadang-gadang menjadi PLTU terbesar terbesar di Asia.
PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
7. Terminal Pelabuhan Patimban (PTPP & Wijaya Karya-Rp43,2 T)
Di kluster logistik laut, terdapat megaproyek Terminal Pelabuhan di Patimban, Subang, Jawa Barat.
Pelabuhan dengan terminal kontainer dan perkiraan kapasitas sebesar 7,5 juta TEUs ini, dibangun dengan pertimbangan adanya potensi pertumbuhan demand di wilayah timur Jawa Barat.
Selain itu, Pelabuhan Patimban mampu membantu mengurangi kelebihan kapasitas di Pelabuhan Tanjung Priok.
Proyek yang dibangun dengan anggaran Rp43,2 triliun ini, sejumlah BUMN ikut berkontribusi, seperti PT PP (Persero) dan PT Wijaya Karya (persero) yang bekerja sama dengan perusahaan Jepang dengan membentuk konsorsium.
8. MRT Jakarta NS Line (BUMN Karya-Rp39,5 T)
Proyek yang paling meraih antusias dari masyarakat luas, khususnya penduduk Jakarta, adalah sistem Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta.
MRT Jakarta adalah sebuah sistem transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik tanpa bersilangan dengan jalan raya atau trek transportasi lain.
Proses pembangunan dimulai pada tanggal 10 Oktober 2013 dan fase pertama telah diresmikan pada 24 Maret 2019.
Secara nilai investasi, MRT Jakarta fase I telah menelan biaya Rp17 triliun, sementara untuk fase II diperkirakan nilai proyek mencapai Rp22,5 triliun.
Maka jika ditotal, pengerjaan MRT Jakarta dari fase I ke fase II menghasilkan nilai investasi sebesar Rp 39 triliun.
9. LRT Jabodebek (PT Adhi Karya & PT KAI-Rp 29,9 T)
Selain MRT, Daerah Ibukota juga akan menikmati fasilitas Lintas Rel Terpadu Jabodebek atau disingkat LRT Jabodebek.
Sayangnya, akibat pandemi Covid-19, Adhi Karya memproyeksikan pengoperasian LRT Jabodebek yang memiliki nilai proyek senilai Rp29,9 triliun ini akan mundur hingga 2022.
Padahal awalnya kick-off pelayanan LRT Jabodetabek akan dilaksanakan pada November 2021.
10. KEK Mandalika (ITDC-Rp23 T)
Pemerintah juga tengah mengebut pengerjaan fasilitas di bidang ekonomi pariwisata senilai Rp23 triliun, yakni Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Terlebih Mandalika tengah menyongsong gelaran MotoGP 2021 yang akan dilaksanakan di Sirkuit Mandalika yang tengah digarap.
The Mandalika akan dikembangkan menjadi destinasi wisata dengan konsep sportainment, karena akan mengelar event balap motor internasional MotoGP 2021.
0 comments