October 10, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Inggris Konfirmasi Penemuan Varian Baru Kedua Virus Covid-19, Katanya Lebih Menular

IVOOX.id, London - Varian baru kedua dan berpotensi lebih menular dari virus korona baru yang diidentifikasi di Afrika Selatan telah muncul di Inggris, pemerintah Inggris mengkonfirmasi Rabu.

"Berkat kemampuan genom yang mengesankan dari Afrika Selatan, kami telah mendeteksi dua kasus varian baru virus korona di sini di Inggris," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock kepada wartawan, Rabu.

"Varian baru ini sangat memprihatinkan, karena masih lebih dapat ditularkan, dan tampaknya telah bermutasi lebih jauh daripada varian baru yang ditemukan di Inggris," katanya.

Pekan lalu, Afrika Selatan mengumumkan penemuan mutasi genetik baru dari penyakit tersebut. Setelah diidentifikasi, negara-negara di seluruh dunia mulai menutup perbatasannya dengan Afrika Selatan.

Pengungkapan terbaru datang ketika negara-negara menarik jembatan penarik mereka setelah para ilmuwan di Inggris mendeteksi varian baru virus tersebut. Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang galur baru tersebut, diyakini telah bermutasi pada awal September.

Penemuan itu memicu pukulan keras penutupan perbatasan di negara-negara tetangga Eropa seperti Irlandia, Jerman, Belgia dan Prancis serta negara-negara di luar benua itu.

Inggris juga memberlakukan langkah-langkah ketat untuk mengekang penyebaran strain virus yang bermutasi yang diyakini hingga 70% lebih mudah menular.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, varian baru sejauh ini telah diidentifikasi di Denmark, Belanda, Irlandia Utara, dan Australia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit memperingatkan Selasa bahwa jenis virus korona baru yang pertama kali terdeteksi di Inggris dapat beredar di AS tanpa pemberitahuan. Tsar vaksin virus corona Presiden Donald Trump Dr. Moncef Slaoui mengatakan pada hari Senin bahwa suntikan Pfizer dan Moderna Covid-19 harus efektif melawan jenis baru tersebut.

Varian baru, dari Afrika Selatan dan Inggris, belum diidentifikasi di Amerika Serikat.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply