Inflasi April 0,10%, Bahan Makanan Malah Catat Deflasi

IVOOX.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan inflasi pada April 2018 sebesar 0,10 persen, sehingga inflasi tahun kalender sebesar 1,09 persen dan inflasi tahunan 3,41 persen. Kelompok bahan makanan malah mencatat deflasi.

"Sumbangan inflasi terbesar datang dari kelompok pengeluaran makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,05 persen. Untuk perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen," papar Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/5).

Menurut catatan BPS, inflasi April lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,20 persen (mtm), namun sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan April 2017 (yoy) yang 0,09 persen.

Dari kota yang dipantau Indek Harga Konsumen (IHK)-nya, 54 kota mengalami inflasi dan 28 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di kota Merauke sebesar 1,32 persen dan terendah di Padang dan Kudus 0,01 persen. Adapun deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar -2,26 persen dan deflasi terendah terjadi di Medan, Bandar Lampung, dan Tegal sebesar -0,01 persen.

Yustina mengatakan, untuk kelompok bahan pangan mengalami deflasi sebesar 0,26 persen dan memberikan andil bagi inflasi april hanya 0,05 persen. Hal ini menjadi pembeda lantaran tren sebelum Ramadhan biasanya kelompok pengeluaran bahan makanan justru memberikan andil cukup tinggi bagi inflasi.

"Bensin andilnya (terhadap inflasi) 0,03, bensin ini naik utamanya karena adanya kenaikan pertalite yang terjadi mulai bulan Maret lalu dan juga April," paparnya.