April 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Industri Daerah Belum Optimal Manfaatkan Pasar Modal

iVooxid, Medan - Otoritas Jasa Keuangan terus mendorong pelaku industri, khususnya di daerah, memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan dalam pengembangan usahanya.

"Kesempatan memperoleh pendanaan dari pasar modal belum dimanfaatkan secara optimal," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida dalam sambutan pembukaan sosialisasi "Pasar Modal sebagai Sumber Pendanaan Bagi Pengembangan Industri di Daerah" di Medan, Selasa (18/10/2016).

Secara demografi, kata Nurhaida, pemanfaatan pasar modal sebagai sumber pendanaan masih didominasi oleh perusahaan yang berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Ia menuturkan bahwa kegiatan sosialiasi tersebut bertujuan untuk lebih menyebarkan informasi terkait dengan pasar modal kepada pelaku usaha di daerah sehingga pemanfaatan pasar modal di daerah sebagai sumber pendanaan dapat ditingkatkan, khususnya mendorong pengembangan usaha di Provinsi Sumatera Utara.

Makin banyak perusahaan di daerah yang melakukan initial public offering (IPO), menurut dia, akan meningkatkan perekonomian daerah dan mendorong munculnya sentra-sentra ekonomi yang lebih menyebar, atau tidak hanya terkonsentrasi di daerah tertentu.

Menurut Nurhaida, pendanaan melalui pasar modal memiliki nilai tambah tersendiri bagi dunia usaha pada khususnya maupun masyarakat secara umum.

Ia mengatakan bahwa pasar modal mempertemukan langsung kelebihan dana pada masyarakat dengan kebutuhan dana oleh perusahaan sehingga biaya modal (cost of fund) pendanaan dari pasar modal akan lebih rendah.

"Dengan masuknya perusahaan ke pasar modal, dapat meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan, meningkatkan image atau reputasi perusahaan, bahkan dapat memperoleh insentif pajak," katanya.

Untuk provinsi Sumatera Utara, kata dia, saat ini baru terdapat enam perusahaan yang telah memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaan, baik dari penerbitan saham maupun obligasi, yaitu PT Toba Pulp Lestari Tbk., PT Bank Sumut, PT Bank Mestika Dharma Tbk., PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk., dan PT Atmindo Tbk.

Selain melakukan sosialisasi sejenis di berbagai daerah, OJK juga secara konsisten terus melakukan pendalaman pasar dan penguatan infrastruktur pasar modal dengan cara lebih menyederhanakan lagi proses IPO, pengembangan infrastruktur bagi UMKM untuk go public, dan peluncuran sistem registrasi IPO secara elektronik (e-registration), serta meningkatkan jumlah investor lokal.

Dalam kegiatan itu, disampaikan kisah sukses IPO dari dua emiten, yaitu Atmindo Tbk. dan PT Astra Agro Lestari Tbk. Di samping itu, enam perusahaan sekuritas serta Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga berpartisipasi untuk memberikan konsultasi terkait dengan manfaat dan penghimpunan dana melalui pasar modal kepada para peserta sosialisasi.

Dalam kegiatan itu, OJK mengundang lebih dari 300 perusahaan, perwakilan profesi penunjang pasar modal, serta perwakilan akademisi yang berdomisili di Provinsi Sumatera Utara. (ant)

0 comments

    Leave a Reply