September 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Indonesia Terus Genjot Ekspor Bawang Merah Ke Berbagai Negara

IVOOX.id, Jakarta - Pemerintah terus berupaya meningkatkan neraca ekspor melalui berbagai komoditas perdagangan. Salah satu yang potensial di tengah lesunya iklim perdagangan internasional adalah komoditas hasil-hasil pertanian. Beberapa tahun terakhir melalui Kementerian Pertanian (Kementan) RI, pemerintah terus menggenjot kinerja ekspor ke berbagai negara di dunia di antaranya produk hortikultura.


Jumat (2/8) Kementerian Pertanian terus menggenjot kinerja ekspor bawang merah ke sejumlah negara. Kali ini sebanyak 252 ton dari total komitmen 2.760 ton bawang merah dilepas ekspornya ke Thailand dan Singapura dari Gudang Marunda Tarumajaya Bekasi, Jawa Barat. Bawang merah yang diekspor  PT Karya Tani Semesta, adalah varietas Super Philips yang dihasilkan petani di Kabupaten Bima dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Diketahui selama ini jenis bawang merah tersebut banyak diminati pasar luar negeri.


Terus mendorong ekspor komoditas pertanian, adalah pesan yang terus-menerus diamanatkan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Demikian disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, saat melepas ekspor.


“Pesan dari Pak Mentan, dorong ekspor, dorong ekspor ! Kita lihat di sini truk container berjajar panjang sekali. Ini semua akan kita ekspor, “ ujar Prihasto.


Total nilai ekspor bawang merah ke Thailand kali ini sebesar USD 5,8 juta. Sedangkan sepanjang 2017 hingga 2018, volume ekspor bawang merah Indonesia mencapai 12 ribu ton. Melonjak drastis dari tahun sebelumnya. Dalam catatan Ditjend Hortikultura, nilai ekspor bawang merah tahun 2016 senilai USD 57,9 ribu; tahun 2017 USD 4.7 juta; dan

2018 hampir USD 3.9 juta.


Sampai dengan akhir tahun ini, khusus untuk pasar Singapura dan Thailand Kementan menargetkan ekspor bawa merah hingga 4 (empat) ribu ton. Selain itu jiga mengupayakan agar ekspor bisa menembus pasar Malaysia dan Vietnam.


“Kementan memberi karpet merah bagi pelaku usaha yang mendorong ekspor, terutama komoditas hortikultura,” tegas  Prihasto.


Ia mencontohkan sistem Online Single Submission, membuat perijinan ekspor sebelumnya perlu waktu berhari-hari, sekarang hanya 3 jam sudah selesai.

Ini semua, lanjutnya, untuk mendukung peningkatan ekspor komoditas pertanian.

0 comments

    Leave a Reply