October 11, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Indonesia Pasok 18 Persen Kebutuhan Ikan Tuna Dunia

IVOOX.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan Indonesia mencatat telah memasok 18% kebutuhan ikan tuna dunia atau di angka sekitar 194.700 ton per tahun. Adapun nilai kontribusi ekspor ikan tuna pada tahun 2022 sebesar 960 juta Dolar AS atau setara Rp 15,7 triliun (dengan kurs Rp16.388/Dolar AS).

"Ekspor ikan tuna kita sekitar 194.700 ton per tahun, dan memberikan nilai kontribusi sebesar USD 960 juta di tahun 2022. Produksi kita adalah 18 persen terhadap produksi tuna dunia yang sebesar 8,3 juta ton per tahunnya," ujar Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan KKP Ridwan Mulyana dalam Konferensi Pers Indonesia Tuna Business & Investment Forum 2024 yang juga disiarkan secara daring, Kamis (20/6/2024).

Ia mengatakan sebanyak lima komoditas ikan tuna yang menjadi unggulan ekspor Indonesia. Di antaranya tuna sirip kuning, tuna sirip biru, tuna mata besar, tuna albakora, dan cakalang. Ikan-ikan tersebut diperoleh dari beberapa sumber, yaitu di perairan kepulauan, selat Makassar dan laut Flores, laut Banda, dan WTP 715 di perairan Maluku.

Lebih lanjut, Ridwan mengatakan, lima jenis tuna ini telah memberikan kontribusi terhadap produksi tuna Indonesia secara total rata-rata 706.400 ton lebih per tahun dari 2011-2022. Untuk itu Ridwan menyebut, pihaknya terus berupaya memaksimalkan potensi tuna. Di antaranya dengan menerapkan tata kelola perikanan tuna yang baik dan bertanggungjawab.

"Terkait pengelolaan tuna di hulu kita sangat concern terhadap bagaimana keberlanjutan penangkapan ke depan, bagaimana kita menjamin tetap tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan kesejahteraan dan kontribusi buat negara," kata Ridwan.

Selain itu, kata Ridwan, pihaknya juga melakukan perlindungan daerah pemijahan dan pengasuhan di WPP 714. Hal itu dilakukan lantaran lokasi tersebut merupakan salah satu tempat memijah atau bertelurnya ikan tuna sirip kuning. Kemudian juga pihaknya melakukan memperkuat hubungan diplomasi dan kerja sama dengan negara tetangga, agar bisa mendapatkan hak akses pemanfaatan perikanan tuna lebih banyak. 

"Karena sumber daya tuna itu sebagian kita peroleh dari laut lepas, yang sebetulnya ini bukan perairan yang sebagai yurisdiksi kita,” ujar Ridwan.

0 comments

    Leave a Reply