Indonesia Iniasiasi Redam Ketegangan China dengan Sejumlah Negara Anggota ASEAN
IVOOX.id - Di KTT ke-43 ASEAN yang berlangsung Rabu (6/9/2023) Indonesia berinisiatif meredam ketegangan antara China dengan Malaysia, Vietnam, dan Filipina terkait Peta Standar China Edisi 2023.
China pada 28 Agustus merilis Peta Standar China Edisi 2023 yang dinilai banyak pihak menunjukkan klaim sepihak China atas perairan tersebut. Malaysia, Vietnam, dan Filipina menolak peta baru China itu.
Indonesia, yang menjadi Ketua ASEAN 2023, berinisiatif mempercepat proses perundingan pedoman tata perilaku (Code of Conduct/CoC) di Laut China Selatan yang disengketakan.
Pedoman percepatan itu telah diadopsi dalam pertemuan para menteri luar negeri ASEAN dan Ketua Dewan Kebijakan Luar Negeri China Wang Yi di Jakarta pada 13 Juli, dan rencananya akan disahkan oleh para pemimpin dalam KTT ASEAN-China.
Selain perundingan CoC, Indonesia akan terus mendorong peningkatan kerja sama maritim praktis antara ASEAN dan China sebagai upaya meningkatkan rasa saling percaya serta menjaga perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan, kata Kementerian Luar Negeri RI.
Presiden Joko Widodo mengatakan hubungan antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan China dapat menghasilkan kerja sama nyata jika ada rasa saling percaya satu sama lain.
"Kepercayaan dan kerja sama konkret inilah yang dapat menjadi kekuatan positif bagi stabilitas dan perdamaian kawasan," kata Jokowi saat membuka KTT ke-23 ASEAN-China di Jakarta, Rabu.
China menjadi mitra dialog ASEAN sejak 1996. Pada 2021, ASEAN dan China meningkatkan level hubungan keduanya ke tingkat kemitraan strategis komprehensif.
Jokowi mengatakan bahwa hubungan itu harus dimaknai dengan merealisasikan kerja sama konkret yang saling menguntungkan.
Dilain pihak, Perdana Menteri China Li Qiang menganggap China dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah mengambil tindakan nyata dalam upaya menjaga stabilitas kawasan di tengah berbagai tantangan yang ada.
“Kita mencari titik temu seraya mengesampingkan perbedaan dan menangani perbedaan pendapat dengan baik melalui dialog,” kata Li Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-26 ASEAN-China di Jakarta.
Li menyebut bahwa upaya bersama China dan ASEAN tercermin dalam empat bidang. Pertama, komitmen untuk memperlakukan satu sama lain dengan tulus dan rasa saling percaya terlepas dari perkembangan situasi global yang tengah terjadi.
Kedua, China dan ASEAN berkomitmen untuk saling membantu dan secara konsisten memperdalam kerja sama praktis pada bidang keamanan tradisional dan nontradisional, termasuk saat menghadapi tantangan COVID-19.
Ketiga, kedua pihak berkomitmen untuk bekerja sama yang saling menguntungkan, termasuk menjaga pasar tetap terbuka satu sama lain.
Li menyebut volume perdagangan dua arah China-ASEAN pada tahun lalu mencapai lebih dari 170 miliar dolar AS (Rp2.601 triliun), meningkat dua kali lipat dibandingkan satu dekade lalu.
Keempat, China dan ASEAN telah mendorong kerja sama baru dalam mengatasi perubahan iklim, perlindungan lingkungan, transisi energi, dan pengentasan kemiskinan melalui kerja sama pembangunan berkelanjutan ASEAN-China, yang telah dilakukan dalam dua tahun terakhir.
0 comments