April 24, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Indonesia Darurat Campak Dan Rubela ? Berikut Data Dan Angkanya !

IVOOX.id, Jakarta - Menurut Aman Bhakti Pulungan, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa kondisi penyebaran campak dan rubella di Indonesia terbilang darurat. Mari kita simak data dan angka Campak dan Rubella di Indonesia.

Indonesia masuk 10 besar negara dengan jumlah kasus campak terbesar di dunia pada 2015 menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO). Aman Pulungan mengatakan Indonesia masih menjadi negara dengan jumlah penderita campak terburuk kedua di dunia setelah India. Setiap tahun, menurut Aman, rata-rata 2.700-2.800 anak terjangkit Campak dan Rubella.

Pada periode 2014 sampai dengan Juli 2018 terdapat 57.056 kasus Campak dan Rubella (8.964 positif campak dan 5.737 positif rubela).

Pada 2014, terdapat 12.943 kasus suspek campak rubela (2.241 positif campak dan 906 positif rubela. Pada tahun berikutnya, tercatat 13.890 kasus suspek campak rubella dengan 1.194 jiwa positif campak dan 1.474 positif rubella.

Pada 2016, angkanya sedikit menurun dengan hanya tercatat 12.730 kasus suspek campak rubela yang tercatat dengan 2.949 positif campak dan 1341 positif rubella.

Namun di tahun berikutnya, kasus ini tercatat kembali naik menjadi 15.104 kasus. 383 kasus positif campak dan 732 positif rubella.

BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh, Kenali Gejala Campak Dan Rubella !

Kementerian Kesehatan menyebutkan kerugian ekonomi akibat penyakit Campak dan Rubella mencapai Rp5,7 triliun.

Kerugian ekonomi yang diakibatkan  sangat besar. Jika tanpa komplikasi saja, penderita menghabiskan Rp2,7 juta per kasus. Jika terkena komplikasi maka pengobatan yang diperlukan sebesar Rp13 juta per kasus di luar biaya hidup saat perawatan.

Sementara, penderita rubella sangat mudah menginfeksi janin yang dikandung ibu hamil. Janin tersebut bisa gugur atau lahir dengan kecacatan yang fatal berupa kebutaan, jantung bocor, atau otak kecil yang bersifat permanen kepada bayi atau disebut Congenital Rubella Syndrome (CRS).

BACA JUGA: Kenali Dampak Rubella Pada Ibu Hamil dan Janin

Data rumah sakit di seluruh Indonesia sejak empat tahun belakangan hingga akhir 2018 ini tercatat 1.660 kasus CRS telah terjadi. Biaya minimal yang dibutuhkan untuk anak penderita CRS mencapai Rp395 juta per orang. Dana itu termasuk untuk penanaman koklea pada telinga, operasi jantung dan mata. Biaya itu belum termasuk biaya perawatan kecacatan seumur hidup.

0 comments

    Leave a Reply