Indo Tambangraya Targetkan Penjualan 25 Juta Ton Batu Bara Tahun Ini

IVOOX.id, Jakarta - Manajemen PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berharap dapat menjual 25 juta ton batu bara sepanjang 2018. Itu lebih tinggi 8,22% dibandingkan dengan realisasi volume penjualan batu bara Perseroan pada 2017 sebanyak 23,1 juta ton. 

“Untuk mencapai peningkatan volume penjualan batu bara tahun ini, maka kami akan mendorong kegiatan agar dapat memproduksi batu bara sebanyak 22,5 juta ton pada tahun ini, atau sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi produksi 2017 sebanyak 22,1 juta ton,” ungkap Yulius Gozali, Direktur Keuangan ITMG, di Jakarta, baru-baru ini.

Yulius menjelaskan, untuk mendukung peningkatan volume produksi tersebut, maka manajemen ITMG akan mengalokasikan dana US$107,1 juta untuk membiayai belanja barang modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini.

“Seluruh dana capex tersebut berasal dari kas internal perseroan. Dana itu akan digunakan untuk membiayai pembelian mesin-mesin pertambangan batu bara serta berbagai peralatan penunjuang kegiatan penambangan serta untuk membiayai pengembangan infrastruktur,” papar Yulius.

Realisasi capex perseroan pada 2017 hanya sebesar US$49,6 juta. Capex itu digunakan untuk pengembangan infrastruktur di klaster Melak serta untuk membeli berbagai peralatan yang dibutuhkan oleh PT Tambang Raya Usaha Tama, anak usaha perseroan.

“Karena itu, jika dibandingkan dengan realisasi capex tahun lalu, maka capex tahun ini terlihat adanya lonjakan hingga 115,28%,” tukas Yulius.

Yulius juga menuturkan, pihaknya berencana untuk memperpanjang umur tambang batu bara perseroan. Itu bisa saja dilakukan secara organik maupun anorganik. Jika dilakukan secara anorganik, maka manajemen ITMG berencana untuk mengakuisisi tambang baru.

“Akan tetapi, kami masih menunggu saat yang tepat untuk melakukan akusisi tersebut karena harga batu bara saat ini sedang berada di level puncak,” pungkas Yulius.

Per Desember 2017, penjualan ITMG tercatat sebesar US$1,69 miliar, meningkat 23,55% dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar US$1,37 miliar. Perusahaan pertambangan batu bara tersebut menorehkan laba bersih 2017 sebesar US$252,61 juta, atau melesat 93,26% dibandingkan dengan realisasi laba bersih 2016 sebesar US$130,71 miliar. [abr]