INDEF: Bansos Tak Efisien, karena Tak Signifikan Turunkan Angka Kemiskinan
IVOOX.id - Esther Sri Astuti, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), mengkritik efektivitas program bansos (bantuan sosial bansos) dalam menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.
Menurutnya, bansos yang telah berlangsung selama hampir 12 tahun hanya mampu mengurangi angka kemiskinan sekitar 2 persen.
"Menurut saya, bansos ini tidak efektif. Kenapa? Selama (hampir) 12 tahun, angka kemiskinan hanya turun (sekitar) 2 persen," ujar Esther Senin (5/2/2024) saat berbicara dalam diskusi publik di Jakarta. Komentarnya merespon pembahasan bansos yang diajukan oleh calon presiden dalam debat Pilpres.
Dia mencatat bahwa meskipun anggaran perlindungan sosial (perlinsos) pada tahun ini lebih tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya, bansos tidak memberikan dampak signifikan dalam penurunan angka kemiskinan.
Pada tahun 2024, pemerintah mengalokasikan anggaran perlinsos sebesar Rp 496,8 triliun, yang hampir setara dengan anggaran pada masa pandemi COVID-19 pada 2020 sebesar Rp 498 triliun.
Esther juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait politisasi bansos, terutama karena anggaran bansos cenderung meningkat pada tahun pemilu, seperti yang terjadi pada tahun 2009, 2014, dan 2019.
Menurut Esther, program bansos bukanlah solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kemiskinan. Dia mengusulkan agar bansos disalurkan dalam bentuk uang tunai melalui bank, dengan besaran yang disesuaikan dengan biaya hidup di setiap daerah. Hal ini diharapkan dapat mencegah prasangka negatif, terutama dalam konteks tahun politik.
"Di negara-negara lain, orang dapat bansos atau jaring pengaman sosial melalui transfer saja. Setiap bulan, uang tersebut diambil melalui bank, dan mereka bebas memutuskan cara penggunaannya. Ini memungkinkan mereka mendapatkan pendapatan yang layak, tanpa dikaitkan dengan status kemiskinan," tambah Esther.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin pada September 2012 sebesar 11,66 persen. Pada Maret 2023, persentase penduduk miskin turun menjadi 9,36 persen, mengalami penurunan sebesar 2,3 persen.
0 comments