Imbal Hasil Obligasi Treasury Turun Karena Data Tenaga Kerja di Bawah Perkiraan

IVOOX.id, New York - Imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury) berbalik lebih rendah pada hari Rabu atau Kamis dinihari WIB setelah investor mencerna data ketenagakerjaan baru.

Imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun yang jadi patokan turun 2 basis poin menjadi 0,64% sedangkan imbal hasil pada obligasi Treasury 30-tahun turun 5 basis poin menjadi 1,37%. Imbal hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga.

Data pada hari Rabu menunjukkan payroll swasta meningkat sebesar 428.000 pada bulan Agustus, sekitar dua kali lipat dari Juli tetapi jauh di bawah perkiraan Dow Jones sebesar 1,17 juta, menurut hitungan terbaru dari ADP.

Bisnis berkontribusi atas sebagian besar penciptaan lapangan kerja, dengan 298.000 pekerja baru. Di tingkat sektor, waktu luang dan perhotelan memimpin dengan 129.000 pekerjaan baru.

“Posting pekerjaan Agustus menunjukkan pemulihan yang lambat,” kata ADP dalam sebuah pernyataan. “Perolehan pekerjaan minimal, dan bisnis di semua ukuran dan sektor belum mendekati tingkat pekerjaan mereka sebelum COVID.”

Investor menunggu laporan pekerjaan bulanan utama pada hari Jumat, yang diperkirakan akan menunjukkan gaji terus rebound pada bulan Agustus. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan bahwa 1,255 juta pekerjaan tercipta di bulan Agustus.

“Pemulihan dalam pekerjaan yang hilang dalam resesi pandemi ini selalu lemah, terutama dalam pekerjaan sektor jasa seperti ritel, hotel, dan bar dan restoran, tetapi sekarang untuk bulan kedua berturut-turut tampaknya pekerjaan tidak berjalan untuk kembali kecuali ada lebih banyak stimulus dari Washington untuk meningkatkan permintaan ekonomi dan menjaga aktivitas bisnis dan belanja konsumen tumbuh, ”kata Chris Rupkey, kepala ekonomi keuangan di MUFG, dalam sebuah catatan.

Sementara itu, Federal Reserve melaporkan pada Rabu bahwa pertumbuhan ekonomi terus berlanjut tetapi tetap "sederhana" dan "jauh di bawah" apa yang terjadi sebelum pandemi, menurut laporan "Beige Book" terbaru bank sentral.

Ringkasan tersebut juga mengatakan bahwa pekerjaan meningkat secara keseluruhan meskipun beberapa area “melaporkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat dan peningkatan ketidakstabilan perekrutan” karena beberapa cuti sementara berubah menjadi kehilangan pekerjaan permanen, terutama di industri jasa. Upah naik di beberapa sektor, terutama di area dengan gaji lebih rendah yang paling terpukul pada hari-hari awal penutupan Covid-19.(CNBC)