April 27, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

IHSG Potensial Naik, tapi tetap Waspada

IVOOX.id, Jakarta - Pada perdagangan Kamis (8/2/2018), laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan. Meski begitu, pemodal disarankan tetap waspada.

"Potensi penguatan IHSG hari ini ditopang beberapa data positif," kata David Sutyanto, Head of Research Ekuator Swarna Sekuritas, di Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Di antara data-data positif tersebut, kata dia adalah posisi cadangan devisa Indonesia akhir Januari 2018 yang tercatat US$131,98 miliar atau lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2017 sebesar US$ 130,20 miliar.

"Selain itu IMF juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3% pada tahun 2018," ujarnya.

Akan tetapi, David menggarisbawahi, aksi penjualan dari investor asing dapat menekan IHSG hingga menyebabkan terkoreksi tipis pada saat penutupan. Apalagi, Indeks EIDO mengalami koreksi sebesar 0,5% yang mencerminkan masih belum yakinnya pasar akan rebound yang terjadi.

"Investor disarankan berhati-hati akan volatilitas yang terjadi. IHSG akan bergerak pada rentang support 6.480 hingga resisten 6.590," papar David.

Rebound! Kemarin, IHSG berhasil rebound setelah turun tajam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 56,33 poin atau setara 0,87% menjadi 6.534,87.

IHSG mengalami penguatan sejak awal perdagangan. Penguatan tersebut didukung oleh seluruh sektor yang menguat yang dipimpin barang konsumsi dan perdagangan yang masing-masing naik 1,32% dan 1,26%. Total 251 saham menguat, berbanding 118 saham yang turun.

Akan tetapi pemodal asing masih membukukan penjualan bersih alias net sell di pasar reguler senilai Rp478,92 miliar. Di seluruh pasar, asing juga menorehkan net sell sebesar Rp469,06 miliar.

Penguatan IHSG kemarin mengekor pasar saham Asia dan Wall Street yang juga pulih. Rebound IHSG bersama sejumlah bursa dunia lainnya dikarenakan adanya keyakinan investor akan capital market.

Walaupun tak mencapai target, sentimen gross domestic product (GDP) nasional sepanjang 2017 yang mencapai 5,07% menjadi sentimen positif, lantaran mencerminkan perbaikan GDP di kuartal IV-2017. Sebelumnya, pemerintah memperkirakan GDP 2017 hanya 5,05%.

Sementara Wall Street semalam mencoba reli, setelah ambles pada Senin lalu. Akan tetapi pada akhir perdagangan DJIA ditutup pada posisi 24893,35 turun 0,08%.

Sementara S&P juga menguat sepanjang perdagangan namun ditutup melemah 0,5%. Pergerakan indeks saham di Wall Street dalam dua hari terakhir terbilang volatil. "Pasar khawatir kenaikan inflasi akan mendorong bank sentral menaikkan suku bunga lebih agresif pada tahun ini," pungkas David. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply