October 10, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

IHSG Bergerak Melemah, Rupiah Menguat

IVOOX.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (25/6/2024) pagi bergerak melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia.

IHSG dibuka melemah 14,29 poin atau 0,21 persen ke posisi 6.874,87. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,18 poin atau 0,37% ke posisi 861,21.

"IHSG hari ini (25/6/2024) diprediksi bergerak mixed (variatif) cenderung melemah dalam range 6.810 sampai 6.930," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih dikutip dari Antara, Selasa (25/6/2024).

Dari dalam negeri, IHSG cenderung sepi sentimen di tengah data ekonomi yang rilis dan memberikan sentimen yang bervariasi, misalnya, BI-Rate yang tetap berdampak positif bagi daya beli masyarakat pada sektor riil, namun berdampak negatif bagi instrumen portofolio, seperti outflow di pasar obligasi dan saham.

Di sisi lain, ketidakpastian dari sisi fiskal telah dikonfirmasi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa defisit APBN pada 2024 tetap di bawah 3%.

Target defisit APBN yang sama juga menjadi tolok ukur bagi pemerintahan yang baru. Sementara, postur fiskal pada RAPBN 2025 telah disepakati oleh Pemerintah dan DPR.

Nantinya, RAPBN tersebut akan disahkan pada sidang paripurna DPR di awal Juli 2024 mendatang.

Dari Asia, indeks S&P Global pada awal pekan memproyeksikan pertumbuhan ekonomi India pada tahun fiskal 2024 sebesar 6,8%.

Sementara, untuk tahun 2026 dan 2027 ekonomi India akan berada di level 6,9% dan 7%. Optimisme tersebut seiring dengan proyeksi turunnya suku bunga Reserve Bank of India (RBI) dari posisi saat ini sebesar 6,5%.

Di sisi lain, inflasi tahunan Singapura pada Mei 2024 naik ke level 3,1% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,7%, senada dengan naiknya harga makanan, transportasi, serta sektor rekreasi dan budaya.

Pada penutupan perdagangan Senin (21/06), indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,67% ke 39.411,21, indeks S&P 500 turun 0,31% atau 16,75 poin ke 5.447,87 sedangkan Nasdaq Composite merosot 1,09% atau 192,54 ke 17.496,82 yang menjadi hari terburuk sejak April 2024.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 197,69 poin atau 0,51% ke 39.002,30, indeks Hang Seng menguat 171,47 poin atau 0,95% ke 18.199,18, indeks Shanghai melemah 7,19 poin atau 0,24% ke 2.970,30, dan indeks Straits Times menguat 12,95 poin atau 0,39% ke 3.327,09.

Sementara nilai tukar (kurs) Rupiah terhadap Dolar AS pada perdagangan Selasa (25/6/2024), dibuka menguat di tengah membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.

 Pada awal perdagangan, rupiah naik 22 poin atau 0,14% menjadi Rp16.372 per Dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.394 per Dolar AS.

 "Sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat membaik pagi ini. Indeks saham Asia terlihat menguat pagi ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Selasa (25/6/2024).

 Menurut Ariston, sentimen positif pasar tersebut bisa membantu mendorong penguatan Rupiah terhadap Dolar AS hari ini.

Sentimen pasar yang positif itu menunjukkan pelaku pasar masih memandang bahwa pasar masih layak berinvestasi di kondisi pasar keuangan global ini.

 Ia memperkirakan peluang penguatan ke arah Rp 16.330 per Dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp 16.400 per Dolar AS.

0 comments

    Leave a Reply