October 23, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Hongaria Tegaskan Tak Terlibat dalam Ledakan Penyeranta di Lebanon

IVOOX.id – Kantor Perlindungan Konstitusi Hongaria (CPU) pada Sabtu menegaskan bahwa tidak ada satu pun perusahaan atau pakar Hongaria yang berperan dalam produksi atau modifikasi penyeranta yang meledak di Lebanon.

Produsen penyeranta Taiwan, Gold Apollo, pada Jumat (20/9/2024) mengatakan penyeranta yang meledak itu diproduksi BAC Consulting KFT, yakni sebuah perusahaan Hongaria di bawah lisensi Gold Apollo dan berbasis di Budapest.

"Kami terus menginformasikan organisasi internasional dan Komisi Keamanan Nasional parlemen Hongaria tentang hasil penyelidikan. Penyelidikan itu dengan jelas menetapkan bahwa apa yang disebut penyeranta tidak pernah memasuki wilayah Hongaria dan tidak ada perusahaan atau spesialis Hongaria yang terlibat dalam produksi atau modifikasi alat tersebut," kata badan intelijen domestik sipil tersebut melalui pernyataan, dikutip dari Antara, Sabtu (21/9/2024).

Pada 17 dan 18 September 2024, penyeranta dan walkie-talkie meledak di sejumlah wilayah di Lebanon.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 orang lainnya terluka.

Kelompok Hizbullah dan otoritas Lebanon menyalahkan Israel atas serentetan serangan tersebut. Sementara itu, otoritas Israel tidak mengonfimasi maupun membantah keterlibatan mereka.

Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Rashid Bouhabib menyebut serangan berupa ledakan mematikan dari pager dan perangkat radio merupakan peristiwa serius yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang.

"Serangan itu terjadi setelah deklarasi Israel mengenai perang skala penuh di Lebanon, yang akan mengembalikan Lebanon ke 'Zaman Batu,'" kata dia, dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat (20/9/2024), dikutip dari Antara.

Dia mengatakan bahwa Israel, melalui agresi teroris ini, telah melanggar prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional dan tidak membedakan antara warga sipil dan personel militer.

"Jelas bahwa Israel terus mengabaikan legitimasi internasional dan hak asasi manusia karena terbiasa tidak pernah dimintai pertanggungjawaban," ujar Bouhabib.

Ia mendesak Dewan Keamanan untuk memaksa Israel menghentikan agresi dan melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB, dengan memperingatkan bahwa kegagalan bertindak dapat menyebabkan perang yang mengancam Timur dan Barat.

Kepala Urusan Politik PBB Rosemary DiCarlo menyebut baku tembak antara kelompok Lebanon, Hizbullah, dan tentara Israel sebagai pelanggaran terhadap penghentian permusuhan dan pelanggaran resolusi 1701.

"Risiko perluasan lebih lanjut dari siklus kekerasan ini sangat serius dan menimbulkan ancaman serius terhadap stabilitas Lebanon, Israel, dan seluruh kawasan," kata DiCarlo pada sesi darurat yang diusulkan oleh Aljazair menyusul ledakan pager dan perangkat radio yang menewaskan korban sipil di Lebanon, dikutip dari Antara.

Dia kembali mengulang seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk gencatan senjata segera dan pembebasan sandera di Gaza.

"Risiko terhadap keamanan dan stabilitas, tidak hanya di Lebanon tetapi juga di kawasan tersebut, tidak bisa lebih jelas atau lebih serius lagi," katanya.

Ia pun mendesak negara-negara anggota yang memiliki pengaruh terhadap pihak-pihak tersebut untuk memanfaatkan diplomasi, guna menghindari kehancuran dan penderitaan lebih lanjut.

0 comments

    Leave a Reply