March 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

HIPMI: Jangan Manfaatkan Warga Tolak Semen Rembang karena Persaingan Usaha

iVooxid, Jakarta: Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia mempertanyakan motif gugatan sekelompok orang mengtasnamakan warga Rembang, JawaTengah, terhadap keberadaan pabrik Semen Indonesia di wilayahnya.

Menurut Bahlil, apakah gugatan penolakan yang dilakukan warga benar-benar karena persoalan lingkungan yang tidak sesuai mekanisme atau adanya motif lain kemudian ditunggangi kepentingan bisnis.

"Saya melihat masalah Semen Indonesia di Rembang tidak sesederhana seperti yang disuarakan masyarakat penolak saja. Saya kenal Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo adalah orang yang cakap. Saya merasa ada indikasi dari kelompok bisnis lain yang memanfaatkan atas nama rakyat untuk menguasai semen di Indonesia," ucap Bahlil dalam keterangannya di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Bahlil mengatakan, bila memang indikasi tersebut benar, maka kalangan pelaku usaha nasional dan Pemerintah Indonesia harus menjaga asetnya dari persaingan bisnis yang tidak sehat. "Semen Indonesia itu kan BUMN, milik negara. Jangan sampai kita terjebak oleh provokasi yang ditunggangi kepentingan usaha lainnya dengan memanfaatkan rakyat," ucap Bahlil.

Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) pada 5 Oktober lalu telah mengabulkan gugatan sekelompok orang mengatasnamakan warga Rembang. Materi gugatan terkait izin lingkungan pabrik Semen Indonesia yang berada di Rembang.

Bahlil berpendapat, masalah lingkungan seperti disampaikan warga dalam gugatan, sebelumnya bisa saja diselesaikan melalui pembicaraan oleh kedua pihak untuk mencari solusinya.

"Jangan langsung main tabrak saja, gugat sana sini. Bisa dibicarakan agar pabrik Semen Indonesia tetap beroperasi dan warga tidak dirugikan," terang Bahlil.

Bahlil menyayangkan jika nantinya pabrik Semen Indonesia di Rembang gagal beroperasi, maka dapat membuka peluang pihak swasta menggantikan posisi BUMN yang merupakan milik negara. Dia meminta pemerintah berpihak pada kepentingan ekonomi nasional sebab rakyat juga akan sejahtera dengan terlaksananya industri milik negara.

"Dampak lainnya dengan adanya kasus Semen Indonesia di Rembang, apalagi sampai terhambat, akan mengganggu target investasi. Saya berharap masalah yang dialami Semen Indonesia adalah yang pertama dan terakhir untuk industri BUMN," tukas Bahlil.

Kabarnya, pabrik Semen Indonesia telah merampungkan proses pembangunan mencapai 95 persen dan diharapkan tahun 2017 bisa beroperasi. Pabrik Semen Indonesia di Rembang menempati areal lahan seluas 55 hektar dan diperkirakan mampu berproduksi hingga 130 tahun.

Investasi pabrik Semen Indonesia di Rembang mencapai Rp4,5 triliun dan mayoritas dimiliki oleh bangsa Indonesia.[ava]

0 comments

    Leave a Reply