May 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Hipmi Ingin Peta Jalan Kembangkan Potensi e-Commerce

iVooxid, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menginginkan peta jalan yang dibuat pemerintah benar-benar fokus dalam mengembangkan potensi e-commerce yang ada di Tanah Air.

"Potensi e-commerce di Indonesia cukup besar, namun penetrasi e-commercenya masih rendah terhadap total transaksi ritel dalam negeri," kata Ketua Umum Badan Pengurus Cabang HIPMI Jakarta Timur Afifuddin Suhaeli Kalla dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Menurut Afifuddin, penetrasi e-commerce baru mencapai sekitar 1 persen dari keseluruhan transaksi ritel nasional.

Hal tersebut, lanjutnya, dinilai masih kalah jauh dengan sejumlah negara di kawasan Asia seperti Singapura, China, dan India.

Afifuddin berharap road map atau peta jalan e-commerce bisa menjadi solusi nyata bagi pengusaha digital di Indonesia.

"Kami berharap kebijakan ini bisa jadi solusi nyata dan dirasakan manfaatnya oleh pengusaha digital dalam negeri,dan mendorong industri ini agar bisa lebih maju dari negara lain," katanya.

Dia mengingatkan seiring perkembangan teknologi, semakin banyak pula aplikasi yang dibutuhkan masyarakat untuk memudahkan mereka dalam beraktivitas sehari-hari.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga telah menegaskan, peta jalan disusun pemerintah untuk mendukung pembangunan ekosistem industri e-commerce lokal agar Indonesia dapat menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.

Peta jalan e-commerce itu sendiri mencakup tujuh topik penting yaitu pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, logistik, edukasi dan sumber daya manusia serta keamanan siber.

"Pada rancangan roadmap itu, Kemendag memiliki tugas utama menyusun aturan untuk memastikan pertumbuhan transaksi e-commerce dengan ekosistem e-commerce yang dapat dipercaya," kata Enggar.

Ia meyakini Indonesia bakal menjadi kekuatan penting dalam ekononmi digital dunia. Total nilai e-commerce global pada 2015 mencapai 16,6 triliun dolar AS. Angka itu berasal dari B2B sebesar 15 triliun dolar AS dan B2c sebesar 1,6 triliun dolar AS.

Data Moody Analitics & Visa, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2015 mencapai Rp150 triliun sedangkan pada 2016 diperkirakan akan mencapai 20 miliar dolar AS atau sekitar Rp250 triliun. "Diharapkan jumlah transaksi terus meningkat menjadi 130 miliar dolar AS pada 2020," tambahnya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply