April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Hingga 2016, SMF Alirkan Dana Jangka Panjang Sebesar 27,39 Triliun

iVooxid, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF, kembali mencatatkan peningkatan kinerja selama tahun 2016, terutama dalam menjalankan misinya mengalirkan dana dari pasar modal ke penyalur KPR di sektor pembiayaan perumahan, melalui transaksi sekuritisasi dan penyaluran pinjaman yang mencapai Rp7,14 triliun.

Secara kumulatif total akumulasi dana yang telah dialirkan SMF dari tahun 2005 sampai dengan Desember 2016, mencapai Rp27,39 triliun meningkat 35,26 persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp20,25 triliun.

Selain peningkatan kinerja di tahun 2016, SMFjuga berhasil meluncurkan dan mensosialisakan SOP KPR BPD SMF yang bertujuan untuk mendorong terciptanya standar produk KPR BPD yang affordable, suitable dan applicable, serta meningkatkan kapasitas penyaluran KPR BPD. SOP tersebut juga bertujuan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan masyarakat seluruh Indonesia akan kepemilikkan rumah yang layak dan terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia.

SMF sebagai lembaga keuangan khusus di bidang pembiayaan sekunder perumahan, mengemban misi membangun dan mengembangkan pasar pembiayaan sekunder perumahan. Misi SMF dapat terwujud dengan cara mengalirkan dana jangka menengah panjang dari pasar modal ke sektor perumahan melalui kegiatan sekuritisasi dan penyaluran pinjaman.

"Indikator Kinerja Utama (lKU) SMF diukur dari jumlah dana yang telah tersalurkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan," ucap Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo di Jakarta, Jumat (27/1/2017).

Ananta memaparkan, bahwa peningkatan kinerja SMF tahun 2016, berdasarkan data laporan keuangan un audited periode 31 Desember 2016 dicapai melalui kegiatan sekuritisasi sebesar Rp1,5 triliun, dan penyaluran pinjaman sebesar Rp5,64 triliun .

Total aset SMF di tahun 2016 adalah sebesar Rp13,12 triliun, naik 30 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp10 triliun. Posisi penyaluran pinjaman menjadi Rp8,32 triliun triliun, naik 6,12 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp7,84 triliun. Adapun laba bersih di tahun 2016, mencapai Rp318,04 miliar, naik 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp247,76 miliar.

Sejak tahun 2009, sampai dengan 2016 SMF telah memfasilitasi 10 kali transaksi sekuritisasi dimana 9 kali dilakukan bekerjasama dengan Bank BTN dan 1 kali bersama Bank Mandiri. Selainitu SMF juga telah bekerjasama dengan 13 Bank Pembangunan Daerah di seluruh wilayah di lndonesia,dimana 3 diantaranya masih dalam tahap MoU.

SMF juga telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan 6 Bank Syari’ah, dan 4 Perusahaan Pembiayaan, dimana satu Perusahaan pembiayaan masih dalam tahap MoU.

Pertumbuhan penyaluran pinjaman juga diiringi dengan penerbitan surat utang korporasi sebagai sumber pendanaan. Selama tahun 2016, SMF telah menerbitkan surat utang sebesar Rp2,751triliun melalui penerbitan obligasi PUB Ill tahap 4, sebesar Rp630 miliar, PUB Ill tahap V, Rp945 miliar dan PUB Illtahap VI, Rp1,17 triliun .

Sampai dengan akhir tahun 2016, posisi (outstanding) surat utang SMF mencapai Rp6,53 triliun, angka tersebut berdasarkan data laporan keuangan un audited periode 31 Desember 2016 .

Terkait rencana kerja di tahun 2017, Ananta menuturkan bahwa SMF akan fokus dalam memperluas target penyaluran pinjaman, yaitu kepada BPD di seluruh Indonesia, dan perusahaan pembiayaan. Ananta berharap dengan semakin banyaknya aliran dana pasar modal yang digunakan untuk penyaluran KPR serta penerapan KPR yang terstandar, diharapkan dapat terbentuk portofolio KPR yang siap untuk disekuritisasi.

Sesuai rencana yang telah disampaikan tahun sebelumnya, di tahun 2017, SMFjuga akan mulai melaksanakan pilot project pengembangan KPR SMF dengan menggandeng beberapa perusahaan multifinance. Terkait hal tersebut, Ananta menjelaskan bahwa KPR SMF merupakan produk yang ditujukan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kredit kepemilikan rumah yang disalurkan melalui multifinance yang bekerjasama dengan SM F. KPR SMF menawarkan produk KPR yang memiliki suku bunga tetap untukjangka waktu tertentu sehingga nilai kewajiban angsuran debitur lebih stabil.

"KPR SMF merupakan bentuk implementasi dari pelaksanaan misi SMF sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan, yang mengemban tugas dari Pemerintah sebagai special mission vehicle untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan," ungkap Ananta.

Diharapkan hadirnya KPR SMF dapat memenuhi kebutuhan pasar pembiayaan primer perumahan akan produk KPR yang dapat memberikan kepastian angsuran bagi debiturnya. Selain itu dapat menambah jenis penyalur KPR untuk meningkatkan efisiensi pasar primer multifinance kepada masyarakat, dan mempersiapkan portofolio KPR multifinance yang di kemudian hari dapat disekuritisasi .

"Kami berharap SMF akan dapat semakin berperan dalam menciptakan produk KPR yang berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan seluruh segmen masyarakat," tutup Ananta.[ava]

0 comments

    Leave a Reply