October 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Herman Deru Launching SONGKET , Aplikasi Canggih Deteksi Dini Karhutla

IVOOX.id, Palembang - Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatra Selatan tidak main-main. Sejak awal, pemerintah provinsi Sumatra Selatan sudah berkomitmen mengantisipasi dan mencegah bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya agar tidak terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya.

Bukan hanya menyiapkan sumber daya alam dan peralatan, Gubernur Sumsel Herman Deru bahkan sudah mengucurkan Rp30 miliar pada tahun ini untuk mencegah karhutla di musim kemarau tahun ini. 

Tak hanya itu, Pemprov Sumsel juga berkolaborasi dengan instansi dan stakeholder lainnya untuk mengembangkan teknologi dalam pencegahan dini karhutla di Sumsel.

Herman Deru pun me-launching Sistem Operasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Terpadu (Songket) Sumatra Selatan di Griya Agung Palembang, Jumat (7/5). Ia mengaku bangga karena Sumsel sudah mampu membuat inovasi baru untuk melakukan deteksi dini atas potensi terjadinya karhutla.

Ia menjelaskan Songket merupakan aplikasi pertama yang mengaplikasikan jarak dan rute terdekat menuju titik panas atau titik api berikut dukungan sumber daya air dan posko terdekat di Indonesia. Aplikasi Songket ini digagas oleh Pemprov Sumsel bekerja sama dengan Polda Sumsel, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Forum DAS Sumsel.

“Nama aplikasi Songket sengaja dibuat dengan menggunakan kearifan lokal Sumsel, untuk pencegahan sejak dini potensi karhutla. Masyarakat juga bisa menjadi pelapor yang langsung dapat diterima oleh petugas yang ada di command center lengkap dengan live titik koordinat dan titik akses menuju lokasi. Lebih canggihnya, ada 11 menu unggulan yang menjadi perbedaan dari aplikasi yang pernah ada,” ujarnya.

Ia mengatakan aplikasi Songket didukung oleh server yang diberikan oleh WRI Indonesia kepada Pemprov Sumsel, dan aplikasi Songket ini sudah terintegrasikan dengan kamera pengintai (asap digital) bekerja sama dengan Telkom untuk dipasang pada tower BTS Telkom di Sumsel. 

Herman Deru berharap ke depan, aplikasi Songket ini akan menjadi trend center bagi daerah lain yang daerahnya rawan terjadi karhutla, sehingga Sumsel menjadi penggagas aplikasi pertama dengan teknologi terbaru di Indonesia.

“Mudah-mudahan aplikasi ini menjadi trend center untuk provinsi lain, ini aplikasi baru satu-satunya di Indonesia. Bahkan ketika ada report dari masyarakat di lapangan si operator langsung mengetahui jarak dan rute terdekat untuk akses ini, berikut lokasi sumber air dan posko terdekat,” katanya.

11 menu unggulan

Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan ada 11 menu unggulan pada aplikasi Songket. Antara lain informasi jarak terdekat ketika ada terdeteksi titik api, termasuk data eksternal berupa peta data perkebunan milik perusahaan maupun perorangan, kamera pengintai (asap digital), dan batas kawasan.

“Termasuk masyarakat bisa memberikan informasi kepada kita, ini kita menggunakan satelit, menggunakan juga kamera pengintai (asap digital) yang bisa zoom sampai dengan jarak 4 kilometer. Keakuratannya bisa mencapai 95%, ditambah lagi masyarakat yang melaporkan cakupannya lebih luas,” tambahnya.

Sementara itu, Project Manager Restorasi Gambut WRI Indonesia Almo Pradana memberikan bantuan berupa satu unit server DELL Poweredge R740, satu unit sistem data & informasi ekosistem gambut dan satu unit sistem data dan informasi kehutanan kepada Pemprov Sumsel sebagai dukungan untuk program tersebut.

0 comments

    Leave a Reply