September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Hendak Melayat Nenek yang Wafat, Syabda Malah Dimakamkan Satu Liang Lahat

IVOOX.id, Sragen – Usia manusia memang misterius. Tidak ada yang mampu menguaknya hingga takdir berbicara. Syabda Perkasa Belawa, atlit muda bulutangkis Indonesia menjadi salah satu bagian dari misteri ini. Muda dan penuh talenta, atlet kelahiran Jakarta, 25 Agustus 2001 itu meninggal dunia pada Senin (20/3/2023) dini hari.

Pebulu tangkis Pelatnas Cipayung itu menghembuskan nafas setelah kendaraan yang dikemudikan sang ayah, Muanis Hadi Sutamto, menabrak kendaraan lain dari belakang saat melaju di jalan tol.

Seperti diberitakan Antara, Syabda bersama kedua orang tua dan dua saudaranya melakukan perjalanan pulang dari rumahnya di Bekasi menuju Sragen untuk menghadiri pemakaman neneknya yang meninggal pada Minggu (19/3) malam.

Namun, kendaraan yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan lalu lintas di KM 314A Tol Pemalang, Senin, pukul 03.40 WIB. Akibatnya Syabda dan ibunya meninggal dunia, sedangkan ayah dan dua saudaranya mengalami luka-luka.

Jenazah Syabda Perkasa Belawa dan ibunya dibawa dengan dua ambulans yang berbeda. Tangis pecah dari anggota keluarga saat ambulans tiba di Dusun Ngroto, Kelurahan Sumberjo, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sekitar pukul 17.00 WIB.

Kedua jenazah ibu dan anak ini sempat disemayamkan sekitar beberapa menit untuk memberikan kesempatan kepada kerabat menunaikan shalat jenazah. Usai disemayamkan, keduanya dimakamkan di TPU Karaban yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah duka.

Jenazah Syabda dan ibunya dimakamkan dalam satu liang lahat dengan jenazah Karsi, nenek Syabda yang meninggal sebelumnya

Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) terpukul dengan meninggalnya atlet muda tersebut.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kami keluarga besar PP PBSI, insan bulutangkis, dan para pecinta bulu tangkis tentu merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Syabda, pemain yang memiliki talenta besar dan tangguh," ucap Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin.

Lima korban pada kasus kecelakaan itu adalah Anik Sulistyowati (48 tahun), ibu Syabda yang meninggal di lokasi kecelakaan. Sedangkan Syabda meninggal dunia setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Al Ikhlas Pemalang.

Adapun tiga korban luka-luka adalah pengemudi mobil Toyota Camry yaitu ayah Syabda, Muanis (49 tahun), Diana Sakti Anistyawati (25 tahun), dan Tahta Bathari Cahya Lokas (11 tahun). Mereka semua tercatat warga Jalan Sibu, Jati Kramat, Bekasi.

0 comments

    Leave a Reply