May 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Hati-hati, Uang Palsu Menjamur Saat Ramadan dan Lebaran

IVOOX.id, Jakarta - Pemerintah dan berbagai pihak terkait diingatkan untuk dapat mengawasi peningkatan peredaran uang palsu.

Peredarannya potensial terjadi menjelang datang bulan suci Ramadan. Kondisi ini diperparah oleh momentum politik, yakni Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengatakan, berdasarkan kasus di tahun-tahun sebelumnya, peredaran uang palsu meningkat pada waktu-waktu tertentu seperti Ramadan dan Lebaran," kata dia dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (10/5/2018).

Apalagi, kata politisi Partai Gerindra itu, bulan puasa dan Lebaran ini juga bertepatan dengan adanya momen tahun politik, baik Pilkada 2018 maupun menjelang Pemilu 2019.

Ia juga mengingatkan, bahwa untuk tahun 2018 ini diketahui ada Pilkada Serentak pada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten.

"Pemerintah jangan melihat jumlah kasus yang menurun. Sebab, meski menurun, tapi sindikat pengedar uang palsu masih cukup masif di tengah masyarakat," ucapnya lagi.

Heri juga memaparkan, modus kejahatan peredaran uang palsu semakin canggih, karena ditengarai bukan hanya rupiah tetapi juga mampu membuat mata uang asing palsu.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Surakarta berupaya mencermati peredaran uang palsu menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah 2018.

"Uang palsu ini harus dicermati, selain pilkada, faktor yang juga mempengaruhi yaitu momentum menjelang bulan puasa dan Lebaran," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Surakarta Bidang Advisori dan Pengembangan Ekonomi Daerah Taufik Amrozy, di Solo, Jumat (27/4/2018).

Terkait hal itu, dikatakan dia, Bank Indonesia tidak bekerja sendirian melainkan juga melakukan kerja sama dengan kepolisian.

Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu mengajak semua pihak khususnya masyarakat agar lebih waspada terhadap peredaran uang palsu, apalagi akan memasuki bulan suci Ramadan yang notabene masyarakat lebih konsumtif.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra, di Bengkulu, Selasa (24/4/2018), menyebutkan, tidak hanya Ramadan, saat ini di Kota Bengkulu juga sedang ada gelaran Pilkada 2018 dan juga ada agenda besar masyarakat lainnya yakni tahun ajaran baru.

"Menjadi kesempatan bagi oknum untuk menyebarkan uang palsu, ketika tingkat konsumsi melonjak, artinya transaksi meningkat, karena itu perlu hati-hati," pungkas dia. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply