Hasto: Belum Ada Wadah Lain Setelah TKN Bubar

IVOOX.id, Jakarta - Sekertaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sejauh ini belum ada wadah lain yang akan dibentuk sebagai pengganti Tim Kampanye Nasional (TKN). Penegasan tersebut dilontarkannya guna menepis isu yang tengah beredar perihal akan dibentuk Sekretaris Gabungan atau Sesgab.

"Kami belum berpikir ke sana. Tapi intinya kan koordinasi dan komunikasi. Dengan kemajuan teknologi kami bisa melakukan rapat-rapat dengan menggunakan komunikasi yang lebih baik," ujar Hasto di Bandung, Sabtu (27/7).

Mantan Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf tersebut menegaskan bahwa komunikasi lintas pimpinan parpol akan terus berjalan seperti sebelumnya. Adapun pertemuan 10 Sekjen parpol kemarin, lebih menyoal perihal bagaimana para sekretaris jenderal (sekjen) menjelaskan kebijakan Presiden ke depan, kepada seluruh Ketua Umum (ketum) partai.

"Pertemuan para sekjen kemarin kami menyepakati agenda penting dan strategis. Seluruh sekjen bertanggungjawab dalam menjabarkan kebijakan presiden bersama para ketum," terang Hasto.

Lebih lanjut Hasto menuturkan, dibentuknya Sesgab atau wadah serupa akan dibicarakan lebih jauh dengan Presiden maupun Ketum parpol terlebih dahulu.

"Tapi intinya dengan adanya semacam forum komunikasi di antara para Sekjen, tugas dalam menjabarkan kebijakan akan dapat dijalankan dan membangun koordinasi yang lebih baik, guna mengawal pemerintahan Pak Jokowi-Kiai Maruf Amin lebih baik dari sebelumnya," tukas Hasto.

Sebelumnya, para sekretaris jenderal (sekjen) parpol pengusung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin menggelar pertemuan seusai dibubarkannya Tim Kampanye Nasional (TKN). Salah satu poin pertemuan itu dibentuknya forum silaturahmi Koalisi Indonesia Kerja (KIK).

Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Very Surya Hendrawan mengatakan, pertemuan yang berlangsung Jum’at (26/7) malam itu menyepakati CCR (command control room) TKN Jokowi-Amin yang terdiri dari Sekjen 10 parpol pengusung dikonversi menjadi Forum Silaturahmi KIK untuk rutin membahas persoalan bangsa dan menjadi alternatif solusi dari kebuntuan-kebuntuan.