April 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Hari ini, Jasa Marga Catatkan KIK EBA di BEI

iVOOXid, Jakarta – PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melakukan pencatatan perdana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek Beragun Aset (EBA) berbasis future revenue bernilai Rp2 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (31/08/2017).

“Pencatatan KIK EBA berbasis future PT Jasa Marga ini merupakan wujud komitmen pasar modal untuk mendukung pembiayaan pembangunan infrastruktur,” ujar Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dalam pidato sambutannya dalam Pencatatan Perdana KIK EBA Jasa Marga di hadapan Presiden Joko Widodo di Gedung BEI, Kamis (31/08/2017).

Wimboh menjelaskan, KIK EBA Jasa Marga ini merupakan surat berharga Hak atas Pendapatan Tol Jagorawi dengan nilai penerbitan Rp2 triliun. Pencatatan ini juga merupakan yang pertama bagi instrumen KIK EBA yang berbasis future revenue.

“Hingga kini, dunia usaha kita masih mengalami funding gap (ketimpangan pembiayaan-red), sehingga perlu mendorong peran Pasar Modal Indonesia untuk mengantisipasi hal tersebut. Kedepan, Pasar Modal Indonesia akan terus dikembangkan menjadi salah satu sumber pendanaan jangka panjang yang signifikan bagi dunia usaha dan juga pemerintah untuk membiayai berbagai program pembangunan nasional, khususnya pembangunan infrastruktur,” papar Wimboh.

Wimboh menyebutkan, sektor jasa keuangan Indonesia pada 2017 ini diperkirakan mampu menyalurkan pembiayaan hingga mencapai Rp717 triliun. Sekitar 73% dari total dana tersebut disalurkan oleh sektor perbankan nasional, sebesar 24% berasal dari sektor Pasar Modal Indonesia dan sisanya 3% dari sektor institusi keuangan non-bank (IKNB) lainnya.

“Sementara itu, Pasar Modal Indonesia diperkirakan dapat menghimpun dana sebesar Rp170 triliun pada tahun ini,” imbuh Wimboh.

Wimboh juga mengemukakan, Pasar Modal Indonesia kedepan akan dikembangkan dengan prinsip membangun kredibilitas yang dilakukan dengan mendorong pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham (PUPS) dan meningkatkan investor domestik yang lebih banyak, menyediakan produk pasar modal yang lebih beragam, mempersiapkan infrastruktur pasar modal yang lebih handal dan kompetitif, menyederhanakan proses PUPS, memperkuat penerapan Good Corporate Governance emiten, serta melanjutkan edukasi bagi investor.

“Dengan berbagai upaya tersebut, peran pasar modal dalam pembangunan diharapkan akan semakin signifikan. Kita berharap, pada akhir tahun ini akan menyaksikan rekor baru lagi di pasar modal kita,” pungkas Wimboh.[abr]

0 comments

    Leave a Reply