Harga Produsen China Turun Lebih Tajam di Mei

IVOOX.id, Beijing - Data badan statistik nasional China mengungkap, harga produsen di China telah terpukul oleh permintaan global yang lemah karena pandemi coronavirus, data menunjukkan, Rabu (10/6).

Indeks harga produsen (PPI) turun 3,7% dari tahun sebelumnya di bulan Mei, menurut data dari Biro Statistik Nasional negara itu, lebih tajam dari penurunan 3,3% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

PPI negatif diperkirakan akan bertahan untuk beberapa waktu karena lemahnya permintaan, kata Teck Kin Suan, kepala penelitian United Overseas Bank. Pada hari Minggu, data bea cukai menunjukkan ekspor turun 3,3% pada Mei dari tahun sebelumnya.

Pada bulan Mei, indeks harga konsumen China naik 2,4% dari tahun sebelumnya, itu kurang dari kenaikan 2,7% yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Ekonom di Capital Economics mengatakan dalam catatan setelah rilis data bahwa peningkatan stimulus kebijakan untuk mendukung ekonomi kemungkinan akan membantu meringankan tekanan harga di bulan-bulan mendatang.

"Peningkatan dalam pembangunan infrastruktur tampaknya akan mendorong kenaikan harga produsen, yang sangat berkorelasi dengan harga komoditas," kata Julian Evans-Pritchard dan Martin Rasmussen, dikutip CNBC.

Namun, mereka juga mengatakan inflasi harga makanan akan menurun lebih lanjut karena pasokan daging babi meningkat.

Bulan lalu, harga makanan 10,6% lebih tinggi dari tahun lalu, tetapi turun 3,5% dari April karena produksi pulih. Harga daging babi naik 81,7% pada Mei dari tahun lalu, tetapi turun 8,1% dari April.

Ternak babi Tiongkok telah dihancurkan oleh virus Demam Babi Afrika, tetapi negara itu telah mengimpor lebih banyak protein. Pada bulan April, Cina mengimpor 400.000 metrik ton daging babi.