October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Harga Minyak Tergelincir Dari Puncak Tertinggi Multibulan Saat Wall Street Dilanda Aksi Jual

IVOOX.id, New York - Harga minyak tergelincir dari tertinggi multi-bulan dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Senin saat saham AS turun hampir 2% di tengah kekhawatiran atas hasil pemilihan putaran kedua di Georgia.

Pasar minyak mengurangi kerugian sebelumnya setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, tidak dapat memutuskan pada hari Senin apakah akan meningkatkan produksi pada bulan Februari atau tidak dan akan bertemu lagi pada hari Selasa.

Minyak mentah berjangka Brent turun 50 sen, atau 1,0% menjadi $ 51,30 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) AS menetap 1,85%, atau 90 sen, lebih rendah pada $ 47,62 per barel.

Di awal sesi, kedua benchmark naik dan turun $ 1 per barel dengan WTI mencapai level tertinggi sejak Februari dan Brent tertinggi sejak Maret. Premi Brent atas WTI berada di jalur untuk naik ke level tertinggi sejak Mei.

S&P 500 dan Dow juga turun dari level rekor pada hari perdagangan pertama tahun ini karena Presiden Donald Trump melakukan perjalanan ke Georgia dalam upaya untuk menjaga Senat AS di tangan Partai Republiknya.

Produsen minyak OPEC + terpecah pada hari Senin karena peningkatan produksi dari Februari karena beberapa khawatir akan terpukul dari penguncian virus korona baru, sementara Rusia dan Kazakhstan mengatakan pemulihan permintaan membenarkan produksi yang lebih tinggi, kata lima sumber OPEC +.

Dua sumber mengatakan OPEC + akan bertemu lagi pada hari Selasa.

OPEC + meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari (bpd) bulan ini, tetapi beberapa anggota mempertanyakan perlunya meningkatkan lebih banyak dari Februari karena meningkatnya pandemi COVID-19.

“Peluncuran vaksin belum sesukses untuk sebagian besar dunia dan itu bukan pertanda baik untuk kasus kenaikan produksi minyak sebesar 500.000 barel per hari lagi pada Februari,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Di Eropa, Inggris sedang mempersiapkan penguncian virus korona baru, sementara Jerman sedang mempertimbangkan apakah akan mengizinkan penundaan dalam pemberian dosis kedua vaksin COVID-19 untuk membuat pasokan yang langka melangkah lebih jauh.

Di Timur Tengah, sementara itu, ketegangan mendukung harga minyak pada hari sebelumnya setelah Pengawal Revolusi Iran menyita sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan di perairan Teluk dan Iran melanjutkan pengayaan uranium di fasilitas nuklir bawah tanah.(CNBC)

0 comments

    Leave a Reply