April 28, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Harga META Ditargetkan Rp250

iVooxid, Harga saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) ditargetkan dapat mencapai Rp250 per unit oleh beberapa pelaku pasar. Pasalnya, saham perusahaan yang berbisnis di sektor infrastruktur telekomunikasi, energi, jalan tol dan pengolahan air bersih ini sedang diincar oleh beberapa perusahaan multinasional untuk diakuisisi.

Perseroan saat ini dikabarkan bekerjasama dengan BUMN untuk mengembangkan bisnis energi, bisnis menara telekomunikasi, bisnis energi dan bisnis pengolahan air bersih. Kedua bisnis tersebut diyakini akan mendorong pertumbuhan tajam kinerja pendapatan dan laba bersih perseroan pada tahun ini.

Menurut Ridwan Irawan, Direktur Pengembangan Bisnis META, beberapa waktu lalu, META mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp900 miliar untuk 2017. Sekitar Rp400 miliar dianggarkan untuk membiayai bisnis menara telekomunikasi, terutama penambahan jumlah menara. Penambahan ini dapat dilakukan melalui akuisisi menara milik perusahaan lain atau dengan membangun sendiri. Pendapatan META dari bisnis menara ini ditargetkan tumbuh antara 20-30% pada 2017.

Dari segi biaya, membangun menara lebih murah dibanding akuisisi. Tetapi dengan akuisisi menara, META dapat langsung memperoleh pendapatan. Biaya untuk membangun satu unit menara berukuran besar (makro tower) dibutuhkan dana Rp1 miliar. Tetapi dana untuk membiayai akuisisi satu unit menara tersebut akan lebih tinggi. Itu karena tergantung jumlah penyewa menara tersebut. Semakin banyak penyewanya, maka harga menara semakin tinggi.

Disamping itu, dana capex 2017 sekitar 340-350 miliar akan digunakan untuk membiayai bisnis pembangkit listrik mini (hydromini electric power plant) berkapasitas 2x5 megawatt (MW) di Sumatera Utara. Terkait bisnis ini, META telah menandatangani kontrak dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk masa 20 tahun. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada triwulan ketiga 2018 dan progress pembangunannya saat ini sudah mencapai 30%.

Sebenarnya, saham META telah banyak diincar oleh berbagai korporasi. Salah satunya adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), emiten jalan tol, yang sempat berniat mengakuisisi 71% saham META.

Komposisi saham META saat itu adalah sekitar 43% dikuasai oleh Credit Suisse, sebesar 28% dimiliki oleh lima institusi lokal dan sisanya merupakan saham publik. Ketika itu, Credit Suisse meminta harga META sebesar Rp200 per unit. Harga penawaran Credit Suisse tersebut itu dinilai terlalu mahal. Pasalnya, harga META di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) ditransaksikan sebesar Rp76 per unit ketika itu. Pihak CMNP bersedia mengakuisisi saham META dengan harga penawaran Credit Suisse tersebut, jika pembayarannya dicicil selama 10 tahun tanpa bunga.

Sementara itu, kelima institusi lokal pemilik saham META menawarkan harga jual Rp90 per unit, tetapi ditawar oleh CMNP sebesar Rp50 per unit. Selanjutnya, kelima institusi tersebut tidak bersedia untuk melepas saham tersebut di harga penawaran CMNP itu. Akhirnya, CMNP membatalkan rencana pembelian saham META tersebut.

Sebenarnya, CMNP berniat mengakuisisi mayoritas saham META sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja keuangan secara anorganik dalam jangka panjang serta menambah kepemilikian ruas tol perseroan. Jika berhasil mengakuisisi META ketika itu, maka CMNP akan mengambil bisnis jalan tolnya saja dan bisnis lainnya akan didivestasi.

Selama 19 hari perdagangan saham di BEI dalam kurun waktu 3-27 Januari 2017, saham META ditransaksikan pada kisaran harga antara Rp122-133 per unit. Volume transaksi tertinggi META terjadi pada 24 Januari 2017, yaitu sebanyak 14,404 juta unit dan transaksi terendahnya sebanyak 2,093 juta unit pada 10 Januari 2017. Sementara itu, sepanjang periode tersebut, tak satupun investor asing yang mentransaksikan saham ini.[abr]

0 comments

    Leave a Reply