October 2, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Harga Gabah Anjlok, Petani Banyumas Sulit ke Pedagang

IVOOX.id, Banyumas - Harga gabah yang sangat merosot, petani juga mengaku kesulitan menjual ke pedagang. Apalagi ditambah wacana impor beras.

Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Eko mengaku, saat ini digudangnya masih menyimpan stok gabah kering mencapai 1,2 ton.

Penyebabnya, para pedagang tidak mau menerima karena mereka juga masih ada stok karena daya beli masyarakat sedang berkurang.

"Saya sih mengira kalau bantuan dari pemerintah yang berupa non tunai ini berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Soalnya ini saya mau jual gabah saja susah ke pedagang. Walaupun harganya lagi ngawur banget sekarang," katanya di Patikraja, Kabupaten Banyumas, dilansir selasa (23/3/2021).

Petani saat ini sangat bergantung pada pedagang. Jika pedagang mampu membuang beras itu artinya perputaran ekoniminya berjalan. Ia mengira harga yang anjlok dipengaruhi karena panen raya di berbagai wilayah.

"Memang biasanya memang anjlok, tapi tidak sedalam seperti sekarang. Yang jadi masalah itu kan bantuan non tunai ada juga dalam bentuk beras. Hampir semua keluarga tidak ada yang kesulitan beras. Jadi yang membeli beras sangat sedikit. Jadi ini beras yang dibagikan dari non tunai itu dari mana?," tanyanya.

Jika penyerapan dari petani, harusnya gabah ini bersirkulasi. Masalahnya beras dari para petani ini tidak diserap. Permasalahan tersebut sebenarnya sudah berlangsung sejak awal pandemi.

"Ketika jauh sebelum panen pun, petani sudah kesulitan untuk menjual gabah. Saya yakin Bulog itu belum menyerap beras dari petani. Kalau memang sudah saya yakin hanya berapa persen saja. Sedikit paling," terangnya.

Saat ini menurutnya hasil panen petani di Banyumas sangat bagus. Karena minimnya serangan hama yang menjadi persoalan rutin tiap tahun.

"Biasanya kalau serangan tikus dan wereng, bisa anjlok hasil panennya sampai 50%. Tapi kemarin bisa dikatakan tidak ada hama," ujarnya.

Dia mengaku, beberapa pedagang sebenarnya menyebutkan harga gabah sekarang sudah anjlok dari harga sebelumnya. Harga kering panen hanya dihargai Rp3.400 - Rp3.600 tergantung jenis padinya, sedangkan harga gabah kering giling hanya laku Rp4.600-Rp4.700 per kilogram.

Pengakuan lain datang dari pedagang beras, Eli Martono (55) misalnya, ia saat ini menghentikan dulu pembelian gabah hasil panen petani. Hal ini karena dia sendiri kesulitan untuk menjual beras yang dibeli dari petani.

"Saya itu rutin mengirim beras ke Jakarta. Tapi sekitaran awal Bulan Februari kemarin, pedagang beras di Jakarta minta distop dulu. Karena stok disana masih banyak," kata warga Desa Margasana, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas.

0 comments

    Leave a Reply