Harga Emas Naik Saat Imbal Hasil Treasury Surut

IVOOX.id, New York - Harga emas naik pada hari Rabu, melayang di bawah puncak hampir lima bulan yang dicapai sesi sebelumnya, karena imbal hasil Treasury AS surut, sementara investor menunggu data ekonomi utama minggu ini yang akan menjelaskan prospek inflasi.

Spot gold naik 0,4% pada $1.906,80 per ons pada pukul 13:43. EDT (1743 GMT), setelah mencapai level tertinggi sejak 8 Januari di $1.916,40 pada hari Selasa. Emas berjangka AS ditutup naik 0,3% pada $1,909,90.

"Pada titik ini antisipasi dari beberapa berita ekonomi yang keluar minggu ini ... yang akan meningkatkan kekhawatiran mengenai inflasi dan akan berdampak positif pada momentum di pasar emas," kata Jeffrey Sica, pendiri Investasi Alternatif Lingkaran Kuadrat.

"Treasuries relatif tenang mengingat berita inflasi," kata Sica, menambahkan bahwa momentum di pasar saham mencegah emas menembus lebih tinggi.

Benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun AS turun di bawah 1,60%, mengurangi biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga, sementara pasar saham melayang di dekat rekor tertinggi.

Investor sekarang menunggu data penggajian AS yang akan dirilis pada hari Jumat untuk mengukur isyarat kebijakan moneter di masa depan.

Kemacetan dalam rantai pasokan dan kenaikan harga komoditas dapat membatasi potensi pertumbuhan manufaktur AS, dan Federal Reserve memperhatikan data pasar tenaga kerja, kata analis Commerzbank Daniel Briesemann.

Indeks dolar turun dari tertinggi sesi, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.

“Dolar yang lebih lemah dan inflasi yang tinggi (baik yang diharapkan maupun yang nyata) akan memberikan dukungan untuk emas. Kami terus melihat emas di $2.000 pada paruh kedua tahun ini,” kata analis ED&F Man Capital Markets Edward Meir.

Di antara logam mulia lainnya, paladium stabil di $2.860,21 per ounce, perak naik 0,7% menjadi $28,10, dan platinum turun 0,2% menjadi $1.189,10.(CNBC)