May 4, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Harga Ditargetkan Rp2.700, ADHI Masih Direkomendasikan BELI

IVOOX.id, Jakarta – Tim analis Indo Premier Securities menargetkan harga ADHI mencapai Rp2.700 per unit. Karena itu, saham PT Adhi Karya Tbk tersebut masih direkomendasikan BELI kendati BUMN tersebut saat ini tengah mengalami penundaan pembayaran awal proyek LRT (Light Rail Transit) Jabodebek (Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi).

Menurut tim analis tersebut, Rabu (17/01/2018), penundaan pembayaran awal proyek LRT tersebut dinilai tidak mempengaruhi kinerja keuangan BUMN karya tersebut. Pasalnya, penundaan tersebut bukan disebabkan oleh adanya kesulitan keuangan, tetapi hanya merupakan proses audit.

Seperti diketahui, Adhi Karya mengalami penundaan pembayaran awal proyek LRT selama satu minggu karena BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) belum selesai mengaudit proyek tersebut.

Sementara itu, hingga pertengahan Januari 2018, kemajuan pembangunan LRT tahap pertama yang dikerjakan Adhi Karya telah mencapai 30%.

Tim analis tersebut mengungkapkan, Adhi Karya akan memiliki arus dana yang cukup kuat jika telah menerima pembayaran awal proyek LRT Jabodebek bernilai Rp4 triliun yang seharusnya dilakukan pada Senin, 15 Januari 2018.

Untuk tahun ini, demikian tim analis tersebut, pendapatan Adhi Karya ditargetkan sebesar Rp18 triliun. Sedangkan kontrak baru yang diperoleh perseroan ditargetkan mengalami pertumbuhan antara 20-25% pada tahun ini.

Karena itu, manajemen ADHI akan menganggarkan dana Rp10,2 triliun untuk membiayai belanja barang modal (capital expenditure/capex) untuk 2018. Besarnya capex 2018 tersebut hampir dua kali lipat dibandingkan pada 2017 sebesar Rp3,5 triliun.

Rencananya, capex itu akan digunakan untuk membiayai investasi berupa pembangunan Depot LRT senilai Rp4,2 triliun. Capex tersebut akan dibiayai oleh dana yagn diperoleh dari pembayaran awal LRT Jabodebek dan IPO anak usahanya, Adhi Persada Gedung (APG), di triwulan pertama 2018 dengan target dana Rp1 triliun-1,5 triliun.[abr]

0 comments

    Leave a Reply