October 1, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Harga Beras Tinggi, Presiden Minta Bulog Lepas Stok

IVOOX.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar stok beras di gudang Perum Bulog segera dilepas ke pasar guna mengendalikan harga yang terus merangkak naik di pasar.

Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi setelah rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/10/2023), menjelaskan Presiden Jokowi juga memerintahkan kepada jajaran agar mendistribusikan beras komersial dari gudang Bulog ke para penggiling padi yang selanjutnya digelontirkan ke pasar agar pasokan melimpah.

“Dibeli saja untuk stabilisasi, dibelilah sama teman-teman komersial, teman-teman penggiling padi supaya mempercepat distribusi beras. Jadi Pak Presiden sampaikan sebaiknya stoknya itu tidak di gudang Bulog, tapi dilepas ke market secepatnya,” kata dia dikutip dari Antara.

Sebelum usul tersebut, pemerintah telah menyalurkan beras operasi pasar dengan bantuan pangan dan juga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

“Sekarang tambahin lagi penggiling padi karena penggiling padinya GKP (Gabah Kering Panen) cuma 20 sampai 30 persen jadi dia gak bisa produksi dan ini akan terus ya,” ujar Arief.

Opsi yang sedang dikaji pemerintah, kata Arief, yakni penggiling padi bisa mengemas ulang (repackaging) beras komersial tersebut untuk dijual ke pasar. Pemerintah juga akan mencari titik keseimbangan harga agar beras yang dilepas oleh penggiling padi ke pasar ini tidak mahal.

Gak terlalu mahal lah dibandingkan dengan harga gabah yang hari ini Rp7.300 (per kilogram/kg) sampai dengan Rp7.800 (per kg) ya kan itu berasnya jadinya Rp13 ribu- Rp 14 ribu (per kg), ya kita nanti cari nanti angkanya dekat-dekat Rp11.500, Rp 11.600 gitu ya,” kata dia.

Selain membanjiri pasar dengan pasokan beras, pemerintah juga akan menambah pengadaan beras sebanyak 1,5 juta ton untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga.

Pengadaan beras sebanyak 1,5 juta ton itu, di antaranya, dilakukan dengan impor dari Vietnam, Thailand, dan Kamboja.

Di samping itu, pemerintah juga berupaya mengoptimalkan produksi beras dalam negeri pada musim panen di November 2023 mendatang.

Dilain Pihak, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengakui harga beras masih tinggi di berbagai daerah kecuali di Jakarta dan Jawa Barat.

Karena itu, pemerintah menjalin kerja sama atau perjanjian pengadaan beras dengan beberapa negara. Impor beras itu baru direalisasikan jika memang stok di dalam negeri tidak menucukupi.

“Tadi diputuskan kalau diperlukan ada kita bisa beli lagi beras itu, walaupun itu belum tentu dibawa kemari. Kita beli, pada waktu diperlukan baru diimpor,” ujarnya.

Sedangkan untuk harga gula, kata Zulhas, memang harganya berangsur naik. Hal itu disebabkan realisasi impor yang minim dari rencana pada tahun 2023 ini.

"Karena pelaku importir baru mengimpor gula itu kira-kira 30 persen," kata Zulhas.

Ia menjelaskan minimnya realisasi impor dari importir gula ini disebabkan harga gula yang lebih mahal di tingkat global ketimbang dalam negeri. Karena itu, Presiden Jokowi memerintahkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk melakukan penyesuaian agar harga gula dapat dikendalikan.

"Kalau belum turun maka harus impor. Jalan keluarnya gimana? Jalan keluarnya akan dipelajari Bapanas untuk disesuaikan. Satu dua hari akan ada penyesuaian-penyesuaian," kata Zulhas.

0 comments

    Leave a Reply