April 18, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Gunung Merapi "Batuk", Bandara Adisutjipto Siap Fasilitasi Evakuasi Penumpang

IVOOX.id, Jakarta - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi meningkat dalam beberapa hari belakangan. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menaikan statusnya menjadi waspada.

Kenaikan status Gunung Merapi tersebut seiring terjadinya beberapa fenomena di sekitar lokasi. Salah satu penandanya yakni turunnya monyet ekor panjang dari kawasan Gunung Merapi. Dengan meningkatnya aktivitas Merapi, Otoritas Bandara Adisutjipto Yogyakarta , PT Angkasa Pura (AP) I telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menghadapi efek terburuk dari letusan Gunung Merapi.

Pasalnya aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta terus meningkat. Bahkan letusan kembali terjadi siang tadi sekitar pukul 10.48 WIB.

Jika bandara ditutup, penerbangan akan dialihkan ke bandara terdekat misalnya di Bandara Adi Soemarno di Jawa Tengah. PT Angkasa Pura I pun telah menyiapkan transportasi darat auntuk memindahkan penumpang terdampak ke lokasi stasiun kereta atau terminal bus terdekat.

"Sementara yang kami siapkan adalah Bus. Mobil bisa menyesuaikan apabila nanti diperlukan," kata Kepala Legal dan Humas Bandara Adi Sucitjipto Yogyakarta, Liza Anindya di Yogyakarta, Kamis (24/05) 2018.

Selain itu ruang tunggu tambahan turut dipersiapkan. Liza menambahkan hal ini dilakukan guna mengantisipasi penumpukan penumpang jika ada penundaan atau pembatalan penerbangan.

"Ruang tunggu di terminal international kami siapkan sebagai ruang tunggu tambahan kalau ada pendingan pesawat," kata Liza.

Walau Merapi sudah dua kali batuk-batuk, Ia menegaskan hingga kini belum ada rencana penutupan Bandara Adisutjipto. Kegiatan penerbangan masih berjalan normal dan tidak terdampak debu Merapi. Namun jika kondisi memburuk, Bandara akan segera ditutup.

"Keputusan penutupan bandara Adisutjipto diserahkan kepada Direktorat Navigasi Penerbangan (DNP) Kementerian Perhubungan,"ujarnya.

Seluruh persiapan ini dibentuk sebagai tindak lanjut arahan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso untuk bersiaga menghadapi letusan Merapi. Usai arahan keluar, Angkasa Pura segera melakukan melakukan test di aerodrome observation.

"Hasilnya negatif. Artinya tidak ada debu merapi," jelas Liza.

Hingga kini otoritas bandara Adisutjipto terus melakukan koordinasi dengan pihak maskapai penerbangan, AirNav Indonesia serta BPPTKG untuk memantau kondisi perkembangan Gunung Merapi.

Letusan kedua Merapi siang tadi membuat sejumlah satwa yang tinggal di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) turun daei habitatnya dan bergerak kepermukiman penduduk.

Pantauan merahputih.com monyet ekor panjang yang merupakan fauna asli Di TNGM tampak asyik "nongkrong" di Kantor TNGM yang berlokasi di Jalan Kaliurang km 22, Pakem Sleman Yogyakarta. Kantor TNGM berlokasi delapan km dari Merapi. Monyet ekpr panjang ini datang bergerombol sejak pagi hari. semakin siang jumlahnya bertambah banyak.

Kepala Balai TNGM Ammy Nurwati mengimbau masyarakat yang melihat fauna asli Gunung Merapi ini untuk tidak mengganggu dan menangkapnya.

"Fauna yang ada di TNGM yakni monyet ekor panjang kancil Rusa dan babi hutan. kalau ada yang lihat. Jangan dibunuh. Mereka tidak menganggu manusia,"tegasnya.

0 comments

    Leave a Reply