October 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Gubernur Babel Pikirkan Cara agar UMKM Lepas dari Cengkraman Ritel Raksasa

IVOOX.id, PangkalPinang - Ritel-ritel raksasa yang mulai mengekspansi dari kota sampai ke kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pelaku UMKM dan pedagang kecil di sana.

Masyarakat yang biasanya berbelanja di toko-toko kecil dan tradisional, yang saling menghidupkan, kini seperti 'tersihir' dan memilih berbelanja di ritel raksasa tersebut, akibatnya, para pelaku UMKM dan pedagang kecil mengeluh omset mereka turun drastis.

Kekhawatiran itu sampai ke telinga Gubernur Provinsi Babel, Erzaldi Rosman. Maka, ia langsung mengundang penggiat start-up digital di Babel seperti Go Anter, Sandbox dan Komunitas Digital 'Creatorium' hari Kamis (21/01/21) di rumah dinas untuk bahu-membahu membantu pedagang kecil dan UMKM di sana.

"Sayangnya pemprov tidak memiliki wewenang terkait izin pembangunan (ritel-ritel), wewenang itu ada di kota-kabupaten, apakah mau membatasi atau tidak, merata atau tidak antara ritel dengan UMKM. Karena itu, saya menginisasi penggiat start-up datang ke sini dan berdiskusi bagaimana caranya membantu UMKM dan pedagang kecil kita," terang pria yang dua kali terpilih sebagai Bupati Bangka Tengah.

Satu hal yang akan dilakukan Pemprov Babel untuk membantu UMKM dan pedagang kecil tetap bertahan di antara cengkaram ritel raksasa, yaitu, "Kita akan membuat platform digital untuk memudahkan konsumen membeli barang di UMKM dan sektor usaha mikro lain," ujar pria yang akrab disapa ER ini.

Untuk merealisasikan platform UMKM berbasis digital ini, Pemerintah Provinsi Babel akan mendata dan mengklasifikasikan sektor UMKM, supaya mempermudah aplikasi digital memasukkan data di database digital.

Start-Up Dukung Langkah Gubernur

Sementara itu, Tomi, Founder Go Anter aplikasi digital jasa asli Babel, mendukung ide gubernur untuk mewujudkan digitalisasi di bidang UMKM.

"Untuk mendukung sektor digital di Babel, kami harapkan agar adanya perbaikan infrastruktur digital seperti sinyal internet yang merata, bandwith yang lebih memadai, serta regulasi yang memudahkan startup lokal berkembang," harapnya.

Eko Syaiful Arifin, Founder dari Sandbox menjelaskan, syarat agar produk UMKM digital dapat diterima di masyarkat diantarnya, harus memiliki pemain konten lokal (influencer) untuk memasarkan produk, kemudahan regulasi, dan network access yang baik.

"Berdasarkan Data Digital Competitive Index tahun 2020, Babel tergolong dalam penggunana teknologi yang tinggi. Hal ini dapat menjadi salah satu barometer merubah mindset sektor UMKM untuk memasarkan produk secara digital," jelasnya.

0 comments

    Leave a Reply