October 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Gotong Royong Turunkan Stunting

IVOOX - Stunting menjadi perhatian serius pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024

Target nasional pada tahun 2024 yaitu prevalensi stunting turun hingga 14 persen terus dikejar oleh pemerintah melalui berbagai upaya, mulai dari tingkat bawah dengan menyaluran distribusi makanan sehat hingga tingkat dengan perbaikan sistem pendataan dan pelaporan. Pada tahun 2022, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar Rp44,8 triliun untuk mendukung Program Percepatan Pencegahan Stunting. Untuk tahun 2023 ini, anggaran dialokasikan sebesar Rp30 triliun.

Menurut Kementerian Kesehatan untuk meminimalisir potensi stunting pada anak dapat dilakukan dengan beberapa hal, yaitu memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan, memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala, mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD), memberikan MPASI yang bergizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan.

Sasaran atau prioritas utama dari program pencegahan stunting ini adalah ibu hamil dan anak-anak usia 0-2 tahun atau rumah tangga dengan seribu hari pertama kelahiran (1.000 HPK). Hal ini karena kebutuhan akan kecukupan gizi bagi anak-anak adalah sejak masa kehamilan sehingga sejak masa kehamilan tersebut, harus dipastikan kondisi kesehatan dan kecukupan nutrisi bagi ibu hamil dan anak dalam kandungannya.

Kolaborasi pemerintah daerah, pusat dan berbagai stakeholder seperti lembaga non-pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi profesi, lembaga filantropi, mitra pembangunan, dan lembaga swadaya masyarakat diperlukan untuk percepatan penurunan stunting.

Wapres Ma’ruf Amin sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Pusat menyebut, keberhasilan penurunan stunting tak lepas dari sinergi dan kolaborasi yang dibangun dengan para pemangku kepentingan dalam membuat program-program percepatan. Sehingga diharapkan akan menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas untuk mempersiapkan generasi emas 2045.

Foto dan teks : Nyoman H, Novrian A, Andi S, Raisan, Ampelsa, Fauzan, Ayudha, Arif P

0 comments

    Leave a Reply