November 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Google Doodle Hari Ini Peringati Lasminingrat, Siapa Dia?

IVOOX.id - Hari ini Rabu (29/03/2023) Doodle di Google menampilkan Lasminingrat. Ini dalam rangka memperingati ulang tahunya ke 169 wanita yang disebut Raden Ayu Lasminingrat. Siapakah dia?

Raden Ayu Lasminingrat adalah putri sulung pasangan Raden Haji Muhamad Musa dengan Raden Ayu Ria, seorang penghulu sekaligus sastrawan Sunda.

Lasminingrat lahir pada 29 Maret 1854 dan wafat pad 10 April 1948.Ia dikenal sebagai pelopor pendidikan, aktivis perempuan Sunda dan pendiri Sakola Kautamaan Istri.

Di zaman kolonialisme pendidikan untuk bumiputera-bumiputeri dengan politik etis belum menjadi hak asasi warga Nusantara. ITerutama pendidikan untuk kaum perempuan, dan atas kesadaran pentingnya pendidikan maka Raden Haji Muhamad Musa mendirikan sekolah Eropa (Bijzondere Europeesche School) dengan menggaji dua orang guru Eropa.

Di sekolah itu orang Belanda bisa bersekolah bersama-sama dengan anak-anak pribumi, juga anak laki-laki bercampur dengan anak-anak perempuan.

Khabarnya seorang sekretaris Jendral Pemerintah Hindia Belanda kenalan baik sang ayah yang mengasuh Lasminingrat hingga mahir dalam menulis dan berbahasa Belanda.

HAsilnya kemampuan Lasminingrat berbahasa Belanda sangat fasih, bahkan Karel Frederik Holle, seorang administrator di Perkebunan Teh Waspada, Cikajang, memujinya.

Pujian itu dinyatakan dalam surat Holle kepada P. J. Veth,isinya: “Anak perempuan penghulu yang menikah dengan Bupati Garut, menyadur dengan tepat cerita-cerita dongeng karangan Grimm, cerita-cerita dari negeri dongeng (Oleg Goeverneur), dan cerita-cerita lainnya ke dalam bahasa Sunda.” 

Tahun 1879, Lasminingrat mendidik anak-anak melalui buku bacaan berbahasa sunda, pendidikan moral, agama, ilmu alam, psikologi dan sosiologi.

Lasminingrat menyisipkan dalam cerita yang disadur dari bahasa asing yang disesuaikan dengan kultur sunda dan bahasa yg mudah dimengerti. 

Kemudian tahun1907 Lasminingrat mendirikan Sakola Kautamaan Istri di lingkungan Ruang Gamelan, Pendopo Garut sekitar tahun 1907.

Awalnya dibuka terbatas untuk lingkungan para priyayi atau bangsawan lokal saja dengan materi pelajaran berupa baca, tulis, dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, Lasminingrat rajin membuat tulisan. Di antarakaryanya yang terkenal adalah Warnasari (jilid 1 & 2).

Lasminingrat menikah dengan Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII, yang merupakan Bupati Garut Jawa Barat. Lalu ia memberhentikan aktivitas kepengarangannya. Kemudian berkonsentrasi di bidang pendidikan bagi kaum perempuan Sunda.

Di tahun 1911 sekolah tersebut pindah ke Jalan Ranggalawe. Sesudah pindah, sekolahnya berkembang. Jumlah muridnya mencapai 200 orang, dan lima kelas dibangun di sebelah pendopo. Sekolah ini akhirnya mendapatkan pengesahan dari pemerintah Hindia Belanda pada 1913 melalui akta nomor 12 tertanggal 12 Februari 1913. Pada 1934, cabang-cabang Keutamaan Istri dibangun di kota Wetan Garut, Bayongbong, dan Cikajang. Tahun 1912, Lasminingrat mendirikan kembali Sakola Istri untuk kaum perempuan dimana letak dan bangunannya sekarang dipakai SMA Negeri 1 Garut.

Pihak pemerintah kolonial menganggap jasa dan peranan Lasminingrat besar dalam membangun pendidikan untuk kaum bumiputera-bumiputeri oleh karenanya ia diberi penghargaan dan kompensasi tetap bulanan selama mengajar.

Seiring degantinya nama Kabupaten Limbangan menjadi Kabupaten Garut Tahun 1913. Dua tahun setelah pergantian nama, R. A. A. Wiratanudatar VIII pensiun, usai menjabat bupati sejak tahun 1871. Jabatan Bupati Garut kemudian dipangku oleh R. A. A. Suria Kartalegawa, yang masih terhitung keponakannya.

Akhirnya Raden Ayu Lasmingrat pindah dari pendopo ke sebuah rumah di Regensweg (sekarang Jalan Siliwangi). Rumah yang besar ini sekarang menjadi Yogya Department Store di Garut.

Hingga usia 80 tahun ia masih aktif, meskipun tidak langsung dalam dunia pendidikan. Pada masa pendudukan Jepang, Sakola Kautamaan Istri itu diganti namanya menjadi Sekolah Rakyat (SR) dan mulai menerima laki-laki.

Sejak tahun 1950, SR tersebut berubah menjadi SDN Ranggalawe I dan IV yang dikelola Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Daerah Tingkat II Garut. Tahun 1990-an hingga kini berubah lagi menjadi SDN Regol VII dan X.

Lasminingrat wafat diusia 94 tahun dan kemudian dikebumikan tepat di belakang Mesjid Agung Garut. Cita-cita dan perjuangannya mewujudkan pendidikan untuk kaum perempuan diteruskan oleh kerabatnya, Purnamaningrat.

Doodle adalah gambar sederhana yang dapat memiliki makna representasi konkret atau hanya terdiri dari garis acak dan abstrak, umumnya tanpa pernah mengangkat perangkat gambar dari kertas, dalam hal ini biasanya disebut "coretan".

0 comments

    Leave a Reply