April 27, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Golden Plantation Investasikan Rp100 miliar untuk Bangun Pabrik Kelapa Sawit Baru

iVooxid, Jakarta - PT Golden Plantation Tbk (GOLL) akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) baru berkapasitas produksi sebanyak 30 ton per jam di Kalimantan Barat dengan investasi bernilai Rp100 miliar. “Hingga kini, kami baru memiliki satu pabrik kelapa sawit di Kota Baru, Kalimantan Selatan, berkapasitas produksi 30 ton per jam. Pabrik itu mengolah hasil panen sawit dari perkebunan yang dikelola anak usaha perseroan, yaitu PT Bumiraya Investindo,” ujar Budhi Istanto, Direktur Utama GOLL.

Budhi mengemukakan, GOLL saat ini memiliki sembilan anak usaha di bidang perkebunan kelapa sawit. Lima anak usaha perseroan beroperasi di Sumatera dan sisanya di Kalimantan. Total luas lahan tertanam mencapai 63.441 hektar dan total luas lahan yang belum ditanami sawit sebesar 24.682 hektar.

“Dari kesembilan anak usaha tersebut, hanya PT Bumiraya Investindo yang memiliki luas area tertanam lebih dari 6.000 hektar. Sedangkan luas area tertanam dari delapan anak usaha lainnya rata-rata masih di bawah 5.000 hektar,” paparnya.

Budhi mengungkapkan, untuk membangun satu pabrik kelapa sawit baru, maka total luas tertanam perkebunan kelapa sawit di suatu lokasi harus mencapai 6.000 hektar atau lebih. “Paling cepat pada 2018, kami akan membangun pabrik di Kalimantan Barat. Kami dapat siapkan pabrik berkapasitas 30 ton per jam dengan investasi Rp100 miliar untuk luas tertanam sebesar itu,” tukasnya.

Budhi menuturkan, pembangunan pabrik kelapa sawit tersebut akan berlangsung selama 12-13 bulan, sehingga pabrik baru tersebut diharapkan dapat beroperasi pada 2019. “Karena saat ini baru memiliki satu pabrik, maka perseroan menjual hasil panen sawitnya ke berbagai pabrik dari perusahaan yang tidak terafiliasi dan dekat dengan perkebunan perseroan,” imbuh Budhi.

Budhi mengatakan, pabrik baru tersebut rencananya bakal dikelola oleh PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO). Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha perseroan. Adapun biaya untuk membiayai pembangunan pabrik kelapa sawit tersebut berasal dari kas internal perseroan dan pinjaman.[abr]

0 comments

    Leave a Reply