October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Gojek dan Grab Jadi Merger, Supir Ojol Bakal Ancam Demo Besar-besaran

IVOOX.id, Jakarta - Akan ada aksi demo besar-besaran jika Gojek dan Grab jadi merger (bergabung jadi satu).

Wacana merger perusahaan transportasi berbasis online ini memang sudah ramai beberapa hari belakangan.

Jika wacana merger Gojek dan Grab sampai terjadi banyak kerugian yang akan muncul.

Karena itu, reksi keras sampai ancaman demo besar-besaran jika Gojek dan Grab benar-benar melebur jadi satu.

Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono menanggapi hal tersebut.

Igun mewakili seluruh driver online menolak rencana merger Gojek dan Grab.

Menurutnya, jika merger terjadi maa akan berdampak pada nasih driver ojek online (ojol) dari kedua perusahaan ini.

"Secara resmi Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua menolak keras mega akuisisi atau merger Gojek dan Grab," terangnya beberapa hari yang lalu.

Akan ada aksi demo besar-besaran jika Gojek dan Grab jadi merger (bergabung).

Ada beberapa poin penolakan seputar rencana merger Gojek dengan Grab.

1. Cepat atau lambat aksi merger korporasi akan mengambil langkah efisiensi, maka besar ancaman pemutusan kemitraan secara sepihak.

2. Kinerja korporasi aplikator yang masih jauh dari ideal dan berimbang dalam hal transparansi mitra, jaminan sosial dan kesejahteraan mitra.

3. Menimbulkan persaingan usaha yang tidak sehat, terjadi monopoli di bidang usaha Ride Hailing di Indonesia.

Aksi Demo Besar-besaran Jika Gojek dan Grab Jadi Merger

Walaupun menolak keras dan bersiap untuk menggelar demo besar-besaran, namun Igun mengaku akan membuka dialog.

Dirinya akan maju mewakili driver online Gojek dan Grab untuk mencari solusi bersama-sama.

Namun demikian, jika aspirasi Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) sebagai asosiasi yang menaungi para mitra pengemudi ojol untuk membuka ruang dialog tidak juga diperhatikan maka langkah akhir kami adalah menggelar aksi massa pengemudi ojol di seluruh Indonesia.

Demo akan dilakukan secara serentak ataupun secara bergelombang untuk melakukan penolakan rencana mega merger ini kepada regulator dalam hal ini Pemerintah.

Mega merger Gojek dan Grab memang sifatnya B2B namun di Indonesia ada instrumen merger dari regulator dalam hal ini Pemerintah.

Garda kawatir apabila terlaksana mega merger maka bukan tidak mungkin akan dilakukan efisiensi kemitraan atau dengan kata lain akan banyak terjadi gelombang Putus Mitra dari aksi korporasi ini cepat atau lambat.

Hal inilah yang sangat dikawatirkan oleh para mitra pengemudi ojol, hal ini yang akan disampaikan kepada pihak Pemerintah nantinya.

Gojek dan Grab yang ramai akan merger memang baru sebatas wacana dari Masayoshi Son Softbank Japan yang menginisiatori adanya merger Grab Gojek.

"Jadi kami tentang rencana Masayoshi Son tersebut dan silahkan Masayoshi Son untuk berdialog bersama saya sebagai Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia" tutupnya.

Di Jepang sendiri juga sudah ramai pemberitaan perseteruan penentangan merger Gojek dan Grab ini.

0 comments

    Leave a Reply