September 28, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Gerhana Matahari di Indonesia Diperkirakan akan Terjadi 20 April 2023

IVOOX.id - Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya. Adapun Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan selalu terjadi pada saat fase purnama. 

Dilansir dari situs resmi BMKG hari Kamis (6/4/2023) minggu lalu, diprediksi terjadi empat kali gerhana di Indonesia, yaitu:

1. Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023 dapat diamati

2. Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 dapat diamati

3. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 tidak dapat diamati

4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 dapat diamati dari Indonesia.

GMH 20 April 2023 ini dapat diamati di Antartika, Samudera Hindia, Daratan Selatan Antartika, sebagian besar wilayah Australia, sebagian besar wilayah Indonesia (kecuali sebagian utara dari Provinsi Aceh), sebagian wilayah Selandia Baru, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian wilayah Thailand selatan, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, sebagian wilayah Polinesia, sebagian wilayah Kamboja selatan, sebagian wilayah Vietnam selatan, sebagian kecil Cina selatan, Hongkong, Taiwan, sebagian wilayah Jepang selatan, sebagian wilayah Hawai, dan Samudera Pasifik berupa Gerhana Matahari Sebagian.

GMH 20 April 2023 yang melewati wilayah Indonesia berupa Gerhana Matahari Total dan Gerhana Matahari Sebagian, wilayah Indonesia tidak mengalami Gerhana Matahari Cincin. Sebagian wilayah utara Provinsi Aceh tidak akan mengalami gerhana.

Di Indonesia, waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Parigi, Jawa Barat, yang terjadi pada pukul 09.25.52,1 WIB. Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Meureudu, Aceh, yaitu pukul 10.43.45,5 WIB.

Daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah Tua Pejat, Sumatera Barat, yang terjadi pada pukul 10.40.17,6 WIB. Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Jayapura, Papua yaitu pukul 14.04.47,8 WIT.

Sementara itu, waktu Kontak Akhir atau Kontak Keempat paling awal akan terjadi di Calang, Aceh yang terjadi pada pukul 10.49.46,9 WIB. Adapun waktu kontak terakhir paling akhir akan terjadi di Jayapura, Papua pada pukul 15.30.44,6 WIT. Peta waktu kontak terakhir ini ditampilkan pada Gambar 9.

Gerhana dapat diprediksi waktu dan tempat kejadiannya. Untuk memprediksi keberulangannya secara global, gerhana dikelompokkan ke dalam suatu kelompok yang disebut siklus Saros tertentu.

Gerhana-gerhana pada siklus Saros tertentu akan berulang hampir setiap 18 tahun 11 hari 8 jam.

Dua gerhana berdekatan dalam satu siklus Saros yang sama, konfigurasi posisi Matahari, Bulan, dan Buminya akan hampir sama.

Karena itu pola peta gerhana global kedua gerhana tersebut akan mirip, meskipun lokasi visibilitas gerhananya berbeda.

Sebagai contoh GMH 20 April 2023 ini merupakan anggota ke 52 dari 80 anggota pada siklus Saros 129.

Gerhana Matahari sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah GMH 8 April 2005.

Adapun gerhana yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana ini adalah GMT 30 April 2041.

Pola peta gerhana global ketiganya akan mirip sebagaimana peta gerhana yang ditampilkan pada Gambar 2 di atas.

Meskipun peristiwa GMH di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu.

Adapun GMH yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia adalah GMH 25 November 2049, yang jalur totalitasnya melewati Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku

0 comments

    Leave a Reply