May 3, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Gerak Pasar Obligasi Kehilangan Momentum untuk Berotot

IVOOX.id, Jakarta - Pascakenaikan, laju pasar obligasi kembali melemah seiring imbas masih naiknya sejumlah imbal hasil obligasi AS sebelumnya.

Kenaikan imbal hasil obligasi AS seiring masih adanya kekhawatiran akan dampak kebijakan proteksionis Presiden Trump terhadap pasar keuangan global. "Sementara itu, masih terdepresiasinya laju rupiah juga turut menghalangi peluang bertahannya pasar obligasi dalam kenaikannya," kata Reza Priyambada, analis senior Binaartha Sekuritas di Jakarta, Rabu (7/3/2018).

Adapun untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata naik 5,42 bps; tenor menengah (5-7 tahun) naik 2,42 bps; dan panjang (8-30 tahun) naik 4,997 bps.

"Kembalinya aksi jual membuat sejumlah seri obligasi berada di zona merah," ujarnya.

Pada FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±10 tahun dengan harga 98,00% memiliki imbal hasil 6,08% atau naik 0,13 bps dari sebelumnya di harga 98,55% memiliki imbal hasil 5,95%.

Untuk FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 101,55% memiliki imbal hasil 7,35% atau naik 0,07 bps dari sehari sebelumnya di harga 102,27% memiliki imbal hasil 7,28%.

Pada Selasa (6/3/2018), rata-rata harga obligasi Pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price turun -0,34 bps di level 117,42 dari sebelumnya di level 117,82.

Rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun -0,12 bps di level 109,36 dari sebelumnya di level 109,49.

Sementara itu, pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 6,67% dari sebelumnya di level 6,71% dan US Govn’t bond 10Yr di level 2,89% dari sebelumnya di level 2,88% sehingga spread di level kisaran 377,6 bps lebih rendah dari sebelumnya 382,7 bps.

Sementara pada laju imbal hasil obligasi korporasi, pergerakannya cenderung variatif naik seiring kembali adanya aksi jual.

Pada obligasi korporasi dengan rating AAA dimana imbal hasil untuk tenor 9-10 bergerak naik di kisaran level 8,40%-8,47%. Lalu, obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, imbal hasilnya di kisaran level 9,02%-9,03%.

Untuk imbal hasil pada rating A dengan tenor 9-10 tahun di kisaran 10,05%-10,07%, dan pada rating BBB di kisaran 12,91%-13,02%.

Laju pasar obligasi kehilangan momentum pembalikan arah menguat dengan kembali terjadinya aksi jual. "Diharapkan aksi jual dapat lebih terbatas untuk menahan pelemahan lebih lanjut," ucap Reza penuh harap.

Di sisi lain, pergerakan imbal hasil obligasi AS yang kembali turun setelah adanya sentimen kemungkinan akan adanya diskusi pelonggaran kebijakan proteksionis Presiden Trump tersebut.

Diharapkan sentimen tersebut dapat memberikan imbas positif pada pergerakan pasar obligasi dalam negeri. "Tetap mewaspadai masih adanya sejumlah sentimen yang dapat menahan potensi pembalikan arah naik dari sejumlah obligasi," pungkas Reza seraya mewanti-wanti. (jaw)

0 comments

    Leave a Reply