September 30, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Gedung Putih Ingatkan China Transparan Terkait Asal-usul Covid-19

IVOOX.id, Washington DC - Gedung Putih pada hari Sabtu meminta-minta China untuk menyediakan data dari hari-hari paling awal merebaknya wabah COVID-19, seraya menyatakan "keprihatinan yang mendalam" atas laporan tim WHO yang menyelidiki selama empat pekan asal usul Covid di China.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa laporan itu harus independen dan bebas dari "perubahan oleh pemerintah China".

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Jumat mengatakan semua hipotesis masih terbuka tentang asal-usul COVID-19, setelah Washington menyatakan ingin meninjau data dari misi yang dipimpin WHO ke China, tempat virus pertama kali muncul.

Sebuah misi yang dipimpin WHO, yang menghabiskan empat minggu di China untuk asal-usul-usul wabah COVID-19, mengatakan minggu ini bahwa pihaknya tidak melihat lebih jauh ke pertanyaan apakah virus itu keluar dari laboratorium.

Pemerintahan Trump mengungkapkan pihaknya, virus itu mungkin telah dilarikan dari laboratorium China, yang dibantah keras oleh Beijing.

Sullivan mencatat bahwa Presiden AS Joe Biden dengan cepat membatalkan keputusan untuk melepaskan diri dari WHO, tetapi mengatakan itu penting untuk melindungi stabilitas organisasi.

"Melibatkan kembali WHO juga berarti mempertahankannya pada standar tertinggi," kata Sullivan. "Kami memiliki keprihatinan yang mendalam tentang cara temuan penyelidikan awal COVID-19 dikomunikasikan dan pertanyaan tentang proses yang digunakan.

The Wall Street Journal, mengutip penyelidik WHO yang tidak menyebutkan namanya, melaporkan pada hari Jumat bahwa China menolak untuk memberikan data mentah dan dipersonalisasi kepada Organisasi Kesehatan Dunia tentang kasus awal COVID-19.

"Laporan ini harus independen, dengan temuan ahli yang bebas dari intervensi atau perubahan oleh pemerintah China," kata Sullivan.

"Untuk lebih memahami pandemi ini dan Bersiap untuk pandemi berikutnya, China harus memberi datanya sejak hari-hari paling awal wabah merebak'

Ke depan, semua negara, termasuk China, harus menyertakan dalam proses yang transparan dan kuat untuk mencegah dan keadaan darurat kesehatan, katanya.(reuters)


0 comments

    Leave a Reply