October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Garuda Rugi Rp 5,5 T, Sampai Pensiun Dini 1.100 Karyawan dan Baru 100 Orang Terima Pesangon

IVOOX.id, Jakarta - Maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. sepanjang kuartal pertama tahun ini membukukan pendapatan sebesar 353,07 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,1 triliun (asumsi kurs Rp 14.353 per dolar AS). Angka tersebut turun 54,03 persen bila dibandingkan periode serupa tahun lalu yang mencapai 768,12 juta dolar AS.

Sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, pendapatan dari penerbangan berjadwal menurun menjadi 278,22 juta dolar AS dari 654,52 juta dolar AS. Sedangkan pendapatan dari penerbangan tidak berjadwal naik menjadi 22,78 juta dolar AS dari 5,31 juta dolar AS. Adapun pendapatan usaha lainnya juga menurun menjadi 52,06 juta dolar AS dari 108,27 juta dolar AS.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021 yang dikutip Selasa, 10 Agustus 2021, emiten bersandi GIAA ini mencatat beban usaha menurun. Meski begitu, angkanya tetap di atas kinerja pendapatan perseroan.

Beban usaha Garuda per kuartal I tahun 2021 sebesar 702,17 juta dolar AS, atau lebih rendah dari periode serupa tahun 2020 yang sebesar 945,7 juta dolar AS. Dengan begitu, Garuda Indonesia mencetak rugi usaha sebesar 287,09 juta dolar AS, atau berbalik kondisinya dibandingkan kuartal pertama tahun lalu dari posisi laba usaha 616,04 dolar AS.

Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pun membengkak menjadi 384,34 juta dolar AS atau sekitar Rp Rp 5,52 triliun dari posisi 120,16 juta dolar AS per kuartal pertama tahun lalu. Sementara itu, total liabilitas perseroan juga naik menjadi 12,9 miliar dolar AS pada kuartal pertama tahun ini ketimbang akhir tahun lalu sebesar 12,73 miliar dolar AS.

Adapun rincian total liabilitas jangka pendek meningkat menjadi 4,55 miliar dolar AS dari sebelumnya 4,29 miliar dolar AS, sementara liabilitas jangka panjang turun tipis menjadi 8,34 miliar dolar AS dari 8,43 miliar dolar AS. Total ekuitas negatif perseroan juga malah meningkat per kuartal I tahun 2021.

Garuda yang akhir tahun lalu mencatat ekuitas negatif sebesar 1,94 miliar dolar AS, pada kuartal pertama pertama tahun ini juga masih mencatatkan ekuitas negatif dan naik menjadi 2,32 miliar dolar AS.

Sementara itu, total aset perseroan sebesar 10,57 miliar dolar AS pada kuartal pertama 2021, atau turun ketimbang periode serupa tahun lalu yang sebesar 10,78 miliar dolar AS.

Total aset itu terdiri atas aset tidak lancar yang turun menjadi 10,09 miliar dolar AS dari 10,25 miliar dolar AS, sementara aset lancar turun menjadi 485,51 juta dolar AS dari 536,54 juta dolar AS. Sementara posisi kas dan setara kas Garuda Indonesia sebesar 166,13 juta dolar AS, atau turun dari posisi kas akhir tahun lalu 200,97 juta dolar AS.

1.100 Karyawan Garuda Pensiun Dini

Sebanyak 100 karyawan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) yang ikut dalam program pensiun dini telah mengantongi pesangon dari perseroan. Adapun total karyawan yang mengajukan pensiun dini diketahui mencapai lebih dari 1.100 karyawan.

“Kalau enggak salah (yang sudah terima pesangon) lebih dari 100 orang,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra kepada kumparan, Sabtu (7/8).

Sementara itu menurut Irfan sekitar 1.000 karyawan lainnya masih dalam tahap proses administrasi, menunggu giliran untuk dipensiunkan. Setelah proses administrasi selesai, maka pesangon pun akan dibayarkan secara bertahap.

“(Total yang mengikuti program pensiun dini) 1.100 karyawan lebih. Bertahap proses yang akan dipensiunkan,” ujar Irfan.

Senada, Koordinator Serikat Bersama Garuda Indonesia Tommy Tampatty juga mengatakan sebagian karyawan yang ikut pensiun dini telah menerima pesangon.

“Perihal Pensiun Dini sudah ada pegawai yang cair atau menerima hak-haknya namun masih ada sebagian pegawai yang masih dalam proses adminitrasinya,” ujar Tommy.

Seperti diketahui maskapai pelat merah tersebut tengah melakukan efisiensi besar-besaran di tengah kondisi industri penerbangan yang kian lesu akibat dihantam pandemi COVID-19. Salah satu upaya yang dilakukan perseroan yaitu menawarkan program pensiun dini kepada karyawannya demi mengurangi beban operasional.

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, pendaftaran program pensiun dini ini telah dibuka sejak 19 Mei hingga 19 Juni 2021. Sesuai ketentuan, karyawan yang mengambil pensiun dini akan mendapatkan pesangon yang akan dibayarkan mulai 1 juli 2021 secara bertahap kepada karyawan yang telah mendaftarkan diri pada periode yang ditentukan.

Program pensiun dini ini berlaku untuk seluruh karyawan tanpa batas usia dan tidak ada masa minimum Kerja Aktif Karyawan. Opsi/penawaran Pensiun Dini kepada karyawan ini tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) di pasal 64 Tahun 2018-2020 yang telah diperpanjang.

Perseroan juga tidak menargetkan jumlah karyawan yang bakal ikut program ini karena tawaran pensiun dini merupakan opsi sukarela. Sedangkan untuk pesangon, perseroan mengatakan pendanaannya akan bersumber dari pendapatan operasional Perseroan.

0 comments

    Leave a Reply