December 23, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Garuda Indonesia Tak Usah Dulu Terbang Ke Amerika, Berat...

IVOOX.id, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengaku pihaknya masih berat untuk membuka rute penerbangan ke Amerika Serikat dikarenakan kondisi pasar saat ini yang belum cukup mendukung.

"Kalau cerita mengenai Amerika Serikat, memang salah satu pasar yang memang kalau kita lihat sampai saat ini sendiri mungkin masih berat," kata Pahala saat ditemui di seminar nasional kebangkitan BUMN-Sektor Perhubungan di Jakarta, Selasa.

Dia membandingkan dengan rute Amsterdam-Jakarta tingkat keterisiannya mencapai 84 persen pada musim sepi (low season) dan di atas 90 persen pada musim ramai (peak season) periode Juni hingga September. "Jadi, meskipun `low season` itu pun lumayan tinggi," katanya.

Untuk itu, Pahala mengatakan langkah yang diambil Garuda Indonesia adalah dengan melakukan "code share" mulai 6 September mendatang dengan salah satu maskapai bintang lima untuk menjangkau kota-kota di Amerika Serikat.

"Kita akan punya suatu `code-sharing` baru, belum bisa saya publikasikan namanya, mereka pakai kode yang sama dengan kita, seolah-olah kita terbang ke kota itu dan juga menyambung ke kota-kota lain di Amerika," katanya, dikutip Antara.

Namun, lanjut dia, tantangan kerja sama "code share" tersebut adalah dapat menurunkan daya saing. "Kalau menggunakan `code-share` itu `rate`-nya kurang kompetitif, kedua `connecting time`-nya juga enggak bagus," katanya.

Sebelumnya, Garuda Indonesia (GIAA) disebut-sebut telah melakukan kerja sama "code share" dengan maskapai Jepang, Japan Airlines.

Bahkan, kerja sama tersebut akan ditingkatkan ke jadwal penerbangan, penjualan serta operasi lainnya.

Awalnya, Garuda akan membuka rute Jakarta-Los Angeles dan New York seiring dengan dibukanya kembali izin terbang ke negara Paman Sam tersebut setelah peringkat keselamatan penerbangan Indonesia meningkat dari 2 ke 1 berdasarkan standar keselamatan Federal Aviation Administration (FAA).

Penerbangan tersebut akan melalui Bandara Tokyo Narita namun saat ini masih bermasalah di hak angkut kelima yang diberikan oleh otoritas penerbangan sipil Jepang.

0 comments

    Leave a Reply