Film '13 Bom di Jakarta' Kenalkan Bitcoin dan Aset Kripto
IVOOX.id - Dirilisnya film '13 Bom di Jakarta' mendapat nilai positif dari sejumlah pihak, salah satunya diungkapkan oleh Kepala Unit (Kanit) 4 Subdit 4 Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Kompol Seto Handoko Putra. Menurutnya film tersebut sangat informatif terutama dalam memberikan pengenalan tentang kripto dan blokchain kepada masyarakat.
"Filmnya sangat keren ya banyak action, total action, sangat informatif mengenai apa itu Indodax, apa itu mungkin Bitcoin, pengenalan juga buat masyarakat luas, cocok lah buat ditonton, " katanya saat ditemui usai nonton bareng film '13 Bom di Jakarta' yang diadakan oleh Indodax pada Kamis (18/1/2024).
Film yang diproduksi oleh Visinema Picture melalui tangan Sutradara Angga Dwimas Sasongko itu juga dinilai dapat memberikan edukasi agar lebih waspada pada bahaya phising, malware, ataupun ransomware melalui transaksi uang digital.
Meskipun menurut Seto sejauh ini di Indonesia sendiri belum ditemukan kasus penggunaan bitcoin untuk mendukung tindakan terorisme. Namun dia mengakui ada kasus terkait pencucian uang menggunakan transaksi uang elektronik itu.
"Kalau untuk pencucian uang kita ada pengaduan, tapi terkait untuk Bitcoin kami selalu bekerjasama juga dengan indodax dan teman-teman, kebetulan hubungan cukup baik, tapi kami membuka ruang yang seluas-luasnya bagi para masyarakat yang ingin melaporkan terkait kejadian dengan pencucian uang ataupun bitcoin," ucapnya.
Seto menjelaskan pihak kepolisian juga selalu berupaya untuk memeberikan sosialisasi dan mengumbau agar masyarakat lebih berhati-hati untuk mengantisipasi tindak kejahatan melalui ruang digital.
"Baik itu melalui media sosial maupun melalui kegiatan-kegiatan yang disampaikan di tempat umum, jadi selalu kita sampaikan terkait dengan himbauan-himbauan terkait dengan antisipasi bahaya phising, malware, ataupun ransomware, " jelasnya.
Sementara itu Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kasan mengungkapkan film '13 Bom di Jakarta' ini dapat menjadi ruang literasi bagi masyarakat mengenai kripto.
"Pertama buat saya ya, tentu dari sisi literasi harus betul-betul memastikan terutama kepada masyarakat yang menjadi nasabah dari kripto itu, " katanya.
Selain itu menurut Kasan yang tak kalah penting dari literasi adalah regulasi yang memayungi transaksi uang digital tersebut, sehingga lebih transparan.
"Ini kan atas dia coba mencari keadilan, kesetaraan tadi ya disampaikan, ujung-ujungnya kan mencari sendiri. padahal di dalam regulasi kita, khususnya di kripto dan juga yang kebijakan-kebijakan yang lain itu sudah jelas, " katanya.
"Jadi saya kira terutama untuk masyarakat yang, terutama ya, usia-usia muda ini harus memahami resikonya, resiko atas sesuatu masuk ke industri ya kripto ini salah satunya, " katanya.
Sementara CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan film '13 Bom di Jakarta' merupakan film yang terinspirasi dari kisah nyata yakni pengeboman di Mal Alam Sutera yang terjadi pada tahun 2015 silam. Di samping itu film ini juga mengangkat kisah Founder Indodax. Indodax sendiri merupakan platform jual beli Bitcoin dan aset kripto
"Film 13 bom jakarta ini sebenarnya adalah film yang berdasarkan kisah nyata yang terjadi di salah satu pengeboman di Jabodetabek, kisah ini di tahun 2015 silam, " katanya.
0 comments