October 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Ekspor Naik pada Agustus 2023, BRIN: Maksimalkan hilirisasi

IVOOX.id - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan capaian ekspor Indonesia pada Agustus 2023 mengalami kenaikan sebesar 5,47 persen dibanding Juli 2023. Capaian ini didorong kenaikan nilai ekspor sektor migas maupun non migas. 

Hal tersebut menjadi bulan ke-40 Indonesia surplus neraca perdagangan berturut-turut sejak Mei 2020, dengan akumulasi surplus yang diperoleh sejak Januari 2023 mencapai 24,34 miliar dolar AS.

Peneliti Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan-Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ragimun, mengungkapkan beberapa strategi untuk memperbesar surplus perdagangan Indonesia.

"Mungkin bisa 5-6 persen, bila memaksimalkan proses dalam hilirisasi industri serta dengan cara meningkatkan ekspor dan menurunkan impor," kata Ragimun , di Jakarta, Rabu (20/9/2023).

Sebagai contoh, ia menjelaskan dalam industri nikel, pembuatan baterai menjadi hasil akhir yang diinginkan. Namun sebelum menjadi baterai, ada bijih nikel yang dapat dimanfaatkan untuk bisa dijual sebagai nilai tambah ekspor Indonesia di pasar internasional. Hal itu menurutnya diperlukan, mengingat modal untuk pembuatan baterai sangat besar.

Lebih lanjut Ragimun menyampaikan, ekspansi dagang ke negara-negara non-tradisional seperti Amerika Latin, Afrika, serta beberapa negara Asia juga perlu dilakukan, supaya pangsa pasar Indonesia semakin luas.

"Selain penetrasi ke pasar tradisional seperti Eropa, China, dan Amerika Serikat, pemerintah juga perlu meningkatkan penetrasi ke pasar non-tradisional," ujarnya dikutip dari Antara.

Di sisi lain, untuk mendapatkan keuntungan dagang yang lebih tinggi, Ragimun mengatakan pengurangan beban impor juga mesti dilakukan, dengan cara memaksimalkan produksi dalam negeri untuk bahan pokok tertentu.

Menurutnya walaupun ongkos produksi serta distribusi produk-produk dalam negeri lebih tinggi, namun dampaknya akan dirasakan secara berkelanjutan untuk Indonesia.

"Mungkin harga komoditas dalam negeri lebih mahal, tapi jangan mengambil keuntungan sesaat dari impor, harus lihat berkelanjutan," kata Ragimun.

Ia juga menyampaikan, pengalokasian uang hasil keuntungan dagang ke sektor riil harus ditingkatkan, supaya mempercepat laju perekonomian, serta menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Dari laman resminya, BPS mengumpulkan data perdagangan luar negeri berdasarkan dokumen-dokumen keterangan ekspor impor yang dihasilkan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Selain itu sejak tahun 2015 data ekspor juga berasal dari PT. Pos Indonesia, catatan instansi lain di perbatasan, dan hasil survei perdagangan lintas batas laut.

0 comments

    Leave a Reply