October 8, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Ekspedisi Bakti untuk Negeri Berlanjut Sambangi Wilayah 3T

IVOOX.id, Jakarta - Ekspedisi Bakti untuk Negeri, program kolaborasi BAKTI Kominfo dan Metro TV, akan berlanjut menyusuri wilayah-wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) di Indonesia. 

Ekspedisi yang dimulai sejak 2020 lalu ini memperlihatkan kepada masyarakat soal potret kehadiran sinyal telekomunikasi hingga pelosok negeri, serta manfaatnya dalam berbagai bidang.

Saat ini, tim ekspedisi telah meluncur ke berbagai wilayah seperti Papua, Kepulauan Natuna, Sulawesi Tengah.

Adapun tim ekspedisi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan berangkat jumat, (30/7) dari Jakarta.

CEO Media Group News (MGN) Mohammad Mirdal Akib menjelaskan, Ekspedisi Bakti untuk Negeri tahun ini merupakan lanjutan dari komitmen Media Group News untuk ikut berperan serta menyosialisasikan kehadiran pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), untuk penyediaan konektivitas internet. Kali ini, kata Mirdal, penekanannya adalah daerah 3T.

“Kenapa penting sekali (menyasar 3T), karena daerah ini, seperti Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, NTT, dan Natuna, itu bukan wilayah yang mudah secara demografi. Di sini kita lihat komitmen yang sangat luar biasa bagaimana terciptanya keadilan untuk mengakses internet di seluruh wilayah Indonesia,” tuturnya dalam program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, kemarin.

Mirdal mengatakan, tim ekspedisi kali ini salah satu­nya akan mendokumentasikan bagaimana proses pembangunan BTS. Dalam proses tersebut, katanya, tecermin semangat nasiona­lisme. “Berjalan 14-20 km menembus hutan untuk membangun akses internet, itu bukan hal yang mudah. Ini yang kita ingin perlihatkan bahwa ada orang-orang yang bekerja di balik mudahnya kita meng­akses internet saat ini,” katanya.

Selain itu, tim juga akan memotret potensi dari tiap daerah tersebut, baik alamnya, budaya, ekonomi, serta apa saja yang bisa dikembangkan di wilayah 3T tersebut. Karena dengan masuknya internet, kata Mirdal, wilayah-wilayah ini tidak ada lagi perbedaannya dengan wilayah lain di seluruh Indonesia, bahkan seluruh dunia.

Direktur Utama BAKTI Kominfo Anang Latif menyebut bahwa berbeda dengan ekspedisi sebelumnya, kali ini Ekspedisi Bakti untuk Negeri mengkhususkan untuk wilayah yang belum ada sinyal internet sama sekali.

“Jadi kalau ekspedisi yang lalu meliput di mana sinyal sudah hadir, mereka merasakan kesulitan untuk mencapai lokasi tersebut. Namun untuk tim ekspedisi kali ini sinyalnya belum ada, jadi proses dari awal membawa material seberat 10-15 ton, hingga mencapai lokasi yang infrastruktur dasarnya belum ada. Proses inilah yang tentunya perlu didokumentasi secara apik,” ungkap Anang.

Dirut BAKTI menjelaskan bahwa internet sudah menjadi kebutuhan pokok. Namun sayangnya kebutuhan pokok ini belum dirasakan oleh semua rakyat Indonesia yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.

“Apalagi kehadiran internet di masa pandemi ini (semakin mendesak), dengan adanya work from home, study from home. Mungkin kita-kita di perkotaan bisa menikmati semua itu tapi saudara-saudara kita yang berada di pelosok berhak untuk mendapatkan akses universal berupa internet ini. Tujuan kami memastikan tidak ada satu orang pun yang tertinggal di Indonesia ini untuk melakukan transformasi digital,” tukasnya.

Saat ini terdapat 12.548 desa/kelurahan yang belum ada sinyal internet. Untuk menyelesaikan ini, Kominfo membagi tugas antara lain sebanyak 3.435 desa digarap oleh operator seluler dan sisanya atau 9.113 diserahkan kepada BAKTI. BAKTI sendiri telah menyelesaikan pembangunan di 1.209 desa pada 2020, dan sisanya akan di­selesaikan pada 2021-2022.

Salah satu anggota tim ekspedisi dari Metro TV yang saat ini sudah berada di Sorong, Papua, Yeremia Leo Prabowo mengisahkan beberapa kendala yang dihadapi. Antara lain jarak jauh yang harus ditempuh dan kondisi geografis yang harus ditempuh.

“Jadi lokasi yang dibangun (infrastruktur internet) oleh teman-teman BAKTI adalah lokasi yang benar-benar di remote area. Jadi dari satu kampung masih geser lagi ke kampung-kampung yang lebih kecil lagi. Yang ada di dalam-dalam itu yang kami kunjungi,” paparnya.

Sementara tim ekspedisi di Ranai, Kalimantan Barat, juga menemui tantangan tersendiri. “Kebetulan tim ekspedisi juga mendapatkan kesempatan untuk ikut langsung dengan tim di lapangan dalam proses pengiriman material barang menuju area pembangunan BTS. Aksesnya memang agak sulit untuk menuju desa tersebut karena harus menyusuri sungai kurang lebih dua jam perjalanan menggunakan perahu,” kata Bayu Noercahyo.

Sedangkan tim yang akan bertolak ke NTT menyatakan persiapan cukup lancar untuk mulai melakukan ekspedisi. “Kita berharap pas di sana tidak ada apa pun, walaupun sedang pandemi yang juga menjadi tantangan kita saat ini,” ujar Tim Leader NTT Wisnu Dwi Prasetyo di Studio Grand Metro TV.

“Ada empat titik di dua kabupaten (dalam ekspedisi di NTT). Yang nanti berangkat 30 Juli itu di Manggarai Timur,” imbuhnya.

Mirdal pun berpesan kepada tim yang akan berangkat ini untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan semangat dalam menjalani liputan tersebut. Ekspedisi Bakti untuk Negeri kali ini akan tayang sebanyak 18 episode mulai 30 Juli 2021 setiap Sabtu dan Minggu pukul 18.30 di Metro TV.

0 comments

    Leave a Reply