October 12, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Dwi Soetjipto: Produksi Migas Kuartal I-2021 di Bawah Target

IVOOX.id, Jakarta - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan realisasi produksi minyak dan gas (Migas) Kuartal I 2021 di bawah target.

Menurutnya terdapat beberapa kendala sehingga target tidak tercapai. Dwi menyebut SKK Migas bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) mencari solusi lewat langkah taktis dan strategis untuk mencapai target APBN 2021.

"Seperti kita ketahui, terdapat beberapa kendala yang menyebabkan realisasi kuartal pertama 2021 masih berada di bawah target," ungkapnya melalui keterangan resminya, beberapa hari yang lalu.

Capaian rata-rata produksi Migas pada kuartal I tahun 2021 mencapai 1,86 juta barel minyak ekivalen per hari (BOEPD) atau 99,2% dari target yang ditetapkan.

Dalam mengejar target produksi dan lifting, selain mengandalkan kegiatan pemboran, SKK Migas bersama Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan berdiskusi untuk memberikan sistem fiskal yang menarik bagi pengembangan lapangan-lapangan migas.

"Kami sampaikan terima kasih atas dukungan Kementerian ESDM yang telah berkenan memberikan insentif fiskal guna menjaga keekonomian pengembangan lapangan di Wilayah Kerja (WK) Mahakam dan WK South Natuna Sea Block B," kata Dwi.

Melalui dukungan ini Dwi sebut jika pemerintah berkomitmen dalam menjaga tingkat keekonomian investor. "Kami harapkan komitmen ini turut diikuti oleh pelaksanaan komitmen program kerja oleh KKKS," tegasnya.

Saat ini, imbuh Dwi, SKK Migas bersama Kementerian ESDM juga terus berdiskusi terkait permohonan insentif dalam upaya meningkatkan keekonomian WK Sanga Sanga dan WK East Kalimantan & Attaka.

Serta perpanjangan WK Jabung, yang dapat berpotensi penambahan program pemboran sumur di tahun 2021.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan perlunya usaha yang lebih keras dari SKK Migas dan KKKS agar selisih produksi dan lifting di tahun 2021 dapat terpenuhi.

"Realisasi kegiatan pemboran dan realisasi proyek yang dicanangkan untuk menambah produksi tahun 2021, merupakan ujung tombak peningkatan produksi jangka pendek," ucapnya.

Arifin memberikan arahan khusus untuk pengelolaan produksi wilayah-wilayah kerja utama Indonesia. Untuk transisi Blok Rokan dia meminta agar dapat dikelola dengan baik.

"Dalam hal ini KKKS Chevron Pacific Indonesia dan Pertamina Hulu Rokan harus bahu membahu untuk mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai proses pengalihan Blok Rokan," pintanya.

Lalu untuk Lapangan Banyu Urip, saat ini produksinya turun lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Dia menghimbau KKKS Mobil Cepu Ltd. yang dikenal memiliki teknologi dan sumber daya handal, untuk segera mencarikan solusinya.

"Sehingga penurunan produksi ini dapat diundurkan kembali. Potensi wilayah kerja tersebut masih ada, sehingga usaha keras layak untuk dilaksanakan," kata Arifin.

Selain itu, dia juga menyinggung Pertamina EP yang saat ini realisasi produksinya masih dibawah target. Demi menyelesaikan masalah ini, dia meminta agar semuapimpinan dan pegawai Pertamina bekerja keras untuk mencari solusi.

"Dan segera meningkatkan aktivitas pemboran, workover dan well service, ataupun melakukan langkah terobosan lainnya untuk menaikkan produksi," tegasnya.

0 comments

    Leave a Reply