April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Dukung Ketahanan Energi, KLHK Bangun Fasilitas Pemanfaatan Limbah Biomassa

IVOOX.id, Jakarta -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Senin, 17 Desember 2018. KLHK menyerahkan Fasilitas Pemanfaatan Limbah Biomassa sebagai Energi bagi masyarakat Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat, (15/12/2018). Fasilitas ini menyajikan teknologi pemanfaatan limbah dari cangkang sawit serta menyediakan kumbung jamur.


“Fasilitas ini diharapkan dapat memberi manfaat dari empat aspek yaitu, aspek lingkungan, aspek produksi pangan dan energi, aspek finansial, serta aspek edukasi,” ujar Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 KLHK Sinta Saptarina Soemiarno dalam acara Serah Terima Fasilitas ini.


Dari sisi lingkungan, teknologi ini dapat mengurangi limbah padat dan membentuk methane capture, sehingga mengurangi pemanasan global. Teknologi ini menghasilkan media tumbuh jamur untuk Ketahanan Pangan serta menghasilkan energi gas untuk Ketahanan Energi dari aspek produksi.


Selanjutnya, dari sisi finansial, fasilitas ini dapat menambah penghasilan masyarakat dari hasil panen jamur, dan penghematan bahan bakar. Fasilitas ini juga, dari aspek edukasi diharapkan menjadi ajang pembelajaran masyarakat setempat, komunitas, universitas, serta pengembangan ilmu pengetahuan.


Sinta menambahkan, fasilitas Pemanfaatan Limbah Biomassa ini turut berkontribusi mewujudkan Ketahanan Energi di masa depan dengan mengedepankan Energi baru dan terbarukan (EBT). Indonesia menargetkan pengembangan EBT sebesar 23% pada Bauran Energi Nasional tahun 2025. Salah satu energi terbarukan yang mempunyai potensi besar di Indonesia adalah biomassa. Biomassa dikonversi menjadi bahan bakar gas setara dengan kira-kira 0,1 - 0,12 liter BBM atau 0,33 - 0,67kWh. 


Limbah biomassa yang potensial untuk dikembangkan sebagai energi adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Sekitar 27,6% - 32,5% TKKS menjadi timbulan limbah padat yang dihasilkan oleh industri kelapa sawit. Salah satu pemanfaatan TKKS adalah dengan menjadikannya sebagai media jamur, sehingga TKKS yang menumpuk dapat terdegradasi. Pengomposan anaerobic di dalam reaktor limbah biomassa pada fasilitas ini selanjutnya menghasilkan gas metan (CH4), karbondioksida (CO2) dan asam organic dimana Gas metan menjadi bahan bakar alternatif (biogas). 


“Tahun 2018, KLHK membangun 6 Fasilitas Pemanfaatan Limbah Biomassa sebagai Energi di 6 Kabupaten, yaitu Kabupaten Kotabaru, Kabupaten Pasangkayu, Kabupaten Belitung Timur, kabupaten Pellawan, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Deli Serdang. Masing-masing fasilitas dilengkapi dengan reaktor dengan kapasitas 20 ton/batch,” tutur Sinta.


Tujuannya adalah memberikan nilai manfaat bagi masyarakat dalam penyediaan energi disamping mengurangi timbulan limbah. Energi yang dihasilkan dari 2 reaktor tersebut yaitu sekitar 154 m3/hari atau setara dengan 61,6 kg gas elpiji dan dapat digunakan oleh 20 kepala keluarga. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan pembangunan kumbung jamur yang memiliki manfaat lebih dalam mencapai ketahan pangan bagi masyarakat setempat.“


Pemilihan lokasi pembangunan fasilitas ini antara lain dengan mempertimbangkan jumlah timbulan limbah biomasa besar seperti limbah TKKS, kebutuhan energi serta kebutuhan pangan bagi masyarakat setempat. Teknologi Reaktor biomassa terbukti menyediakan energi biogas sebagai bahan bakar kepada kurang lebih 20 kepala keluarga ini mendorong program prioritas nasional dalam ketahanan energi. Selain Fasilitas fisik, KLHK juga memberikan pelatihan pengembangbiakan jamur serta pelatihan pengelolaan fasilitas ini kepada masyarakat setempat. (Adhi Teguh)


0 comments

    Leave a Reply